BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pementasan Sang Kembang Bale (Nyanyian yang Kutitipkan pada Angin).
Sang Kembang Bale menampilkan kesenian Ronggeng Gunung, seni pertunjukan klasik dari Jawa Barat yang dipentaskan di Nuart Sculpture Park, Kota Bandung 10 sampai 11 Agustus 2024.
Pertunjukan yang dipentaskan di Area terbuka ini, menyuguhkan kidung, tari, dan drama Ronggeng Gunung, semuanya itu perankan oleh Model, Pemeran sekaligus Penyanyi Ariel Tatum.
“Kita melakukan proses hafalan naskah, hafalan lagu, belajar bahasa sunda dan tarian itu semua dilakukan dalam 5 minggu, berlatih 6 sampai 8 jam seminggu 3 hari benar-bener intensif,” kata Ariel Tatum usai melakukan pementasan di Nuart Sculpture Park, Jumat (9/8/2024) malam.
“Kesulitan semua tembang yang dinyanyikan pertama dengan cengkok sunda aku tidak terbiasa benar-benar baru banget mempelajari itu semua,” tambah Ariel Tatum.
Kesenian Ronggeng Gunung merupakan Kesenian khas daerah Kabupaten Ciamis dan Pangandaran yang kini sudah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Namun kondisinya saat ini hampir punah sering sedikitnya masyarakat yang ini mempelajari.
Ariel Tatum saat Pementasan Sang Kembang Bale. (Foto:Abbas)
Pradetya Novitri selaku produser mengatakan melalui pementasan ini salah satunya untuk memperkenalkan kembali kepada masyarakat tentang Kesenian Ronggeng Gunung.
“Kesenian Ronggeng Gunung ini perlu diperlihatkan ke banyak orang karena kondisinya hampir punah. Saat ini, pelakunya tinggal 2 orang, sangat sayang kalau kita tidak meneruskan kembali,” ucap Pradetya.
Pradetya mengaku telah melakukan riset ke tempat kelahiran Ronggeng, juga membawa pemain, pemusik, penari yang berasal dari generasi muda untuk belajar belajar kesenian Ronggeng Gunung kepada para pelakunya.
“Harap dengan ini, Nyanyian, musik dan tarian yang sudah asa sejak puluhan tahun lalu, lebih panjang lagi nafsunya,” ujar Pradetya.
Hal senada diutarakan,,Program Direktor Bakti Budaya Djarum Foundation, Renita Adrian yang mengatakan pementasan tersebut untuk melestarikan kesenian tradisional yang hampir punah.
Dia pun meyakini produksi Sang Kembang Bale ini tidak hanya menghidupkan kembali tradisi yang hampir punah, tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan inspirasi bagi semua pengamat seni.
“Semoga pertunjukan ini dapat menghidupkan kembali kekayaan budaya indonesia agar terus dikenal dan dicintai oleh generasi mendatang,” tandas Renita Adrian. (*)
Editor : Abdul Basir