get app
inews
Aa Text
Read Next : Dandan Riza Didukung Partai Demokrat hingga Dada Rosada Maju Pilwalkot Bandung 2024

Ratusan Mahasiswa Tuntut Pengurus Yayasan Universitas Bandung Mundur 

Senin, 12 Agustus 2024 | 20:26 WIB
header img
Mahasiswa Universitas Bandung audiensi dengan pengurus yayasan. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ratusan mahasiswa Universitas Bandung menggelar audiensi dengan pengurus yayasan dan rektorat. Mereka menuntut pengurus yayasan mundur dan meminta kejelasan status serta kelanjutan studi atau perkuliahan.

Audiensi ini digelar menyusul sanksi yang dijatuhkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap Universitas Bandung karena dugaan penyelewengan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan modus mahasiswa fiktif. 

Dalam audiensi dengan Ketua Yayasan Universitas Bandung Dada Rosada, mahasiswa mengeluh dan menyampaikan aspirasi agar yayasan mau mendengar. 

Ketua Yayasan Universitas Bandung Dada Rosada dicecar mahasiswa, perihal yayasan yang tidak mau bertanggung jawab. 

Ketua Presma Universitas Bandung Bagus mengatakan, yang disampaikan yayasan belum memberikan jawaban yang diinginkan mahasiswa. Artinya, masih banyak hal yang menggantung dari pertanyaan-pertanyaan mahasiswa.

Bagus menilai, hasil audiensi dengan pengurus yayasan belum menjawab semua kegelisahan mahasiswa. 

"Itu ada ketakutan entah mungkin ada satu dan lain hal yang mereka sembunyikan. Yang jelas, tidak ada keterangan yang didapatkan oleh mahasiswa di sini," kata Bagus seusai audiensi dengan pengurus yayasan di Kampus Universitas Bandung, Jalan Terusan Diponegoro, Senin (12/8/2024).

Bagus menyatakan, mahasiswa mendesak pengurus yayasan mundur. "Mahasiswa menuntut hak-haknya kembali. Mahasiswa mendapatkan kejelasan status dan nasib studi di Universitas Bandung," ujarnya.

Lantatan audiensi dengan Ketua Yayasan Universitas Bandung Dada Rosada tanpa hasil, tutur Bagus, mahasiswa akan konsolidasi kembali.

"Jadi merumuskan apa yang kami dapatkan dan belum kami dapatkan, dalam waktu dekat akan diadakan konsolidasi lanjutan. Yang sudah direncanakan itu sebenarnya masih fokus mendesak yayasan dulu," tutur Bagus. 

Bagus menegaskan, untuk langkah lebih jauh sudah ada rencana dan beberapa opsi yang akan dilakukan. Tetapi, itu belum mendapatkan kesepakatan bersama mahasiswa lain. 

"Makanya setelah ini, kami akan mengadakan konsolidasi lagi untuk menentukan arah gerak selanjutnya, " ucapnya.

Bagus menyatakaj, yang dirasakan dan dilihat mahasiswa, sejauh ini ada kesalahan atau dugaan pelanggaran, yang diduga dilakukan oleh pengelola SDM yayasan dan sistem SDM yang dipakai.

"Jadi artinya ada beberapa hal yang mungkin harus ditindaklanjuti. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar SDM yang bermasalah itu bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi sekarang," ujar Bagus. 

Mahasiswa juga mengetahui dugaan penyelewengan dana KIP Kuliah dan faktanya terjadi dan tidak dipungkiri oleh yayasan. 

"Yang kami harapkan dengan  permasalahan seperti ini, yayasan bisa bertanggung jawab dan juga melakukan penataan ulang. Namun mereka bersikukuh bertahan. Yang mahasiswa inginkan itu penataan yayasan agar nanti adik-adik kami yang mungkin kuliah di sini enggak jadi korban selanjutnya, " tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Universitas Bandung Drs Uce   mengatakan, Yayasan Universitas Bandung, mengakomodir aspirasi mahasiswa. 

"Kami sih akomodir. Mau pindah ya pindah aja. Nanti dipersiapkan yang terbaik bagi mereka kalau pun harus pindah ke universitas yant lebih baik," kata Uce seusai audiensi. 

Uce menyatakan, yayasan ingin membantu mahasiswa yang ingin pindah ke oerguruan tibggi lain. "Mereka ingin cepat-cepet, nggak mau tertinggal semester ganjil. Kami akan petakan universitas yang lebih baik. Kalau tidak sebanding pun lebih tinggi seperti Langlangbuana sudah ada komunikasi," ujarnya. 

Yayasan Universitas Bandung, tutur Uce, saat ini sedang melakukan pemetaan. "Kami berbicara dengan yang mau menerima sambil menunggu keputusan Dikti. Kalau Dikti masih juga tetap menolak ya kami akan ikut. Komunikasi dengan Dikti sudah, surat sudah dilayangkan. Kami menunggu, tapi harus siap-siap," tutur Uce.

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut