BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) merilis survei terbaru terkait elektabilitas calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024.
Dalam rilis tersebut, elektabilitas Ridwan Kamil masih tertinggi sebanyak 37,6 persen disusul Dedi Mulyadi 34,7 persen kemudian Bima Arya 6,5 persen dan Ono Surono 6,3 persen.
Peneliti IPRC Fahmy Iss Wahyudy mengatakan bahwa nama Ridwan Kamil masih ada dalam nama calon di Pilgub Jabar, karena saat dilakukan survei belum ada pengusungan maju di Pilkada Jakarta.
Meski begitu, potret elektabilitas terbaru menunjukkan bahwa beberapa nama mengalami progres yang bagus.
"Ada beberapa nama dalam survei ini punya progres bagus, termasuk pak Ono dalam survei terakhir kami itu 1 sampai 2 persen, sekarang sampai 6 persen," kata Fahmy usai rilis temuan survei IPRC dengan tema Peta Dukungan Kalangan Muda (Gen Y dan Gen X) Jawa Barat Jelang Pilgub 2024 di Anatomi Caffe, Kota Bandung, Jumat (16/8/2024).
Dia menjelaskan, elektabilitas Ridwan Kamil masih terpantau tinggi. Tetapi pihaknya punya catatan mengingat sekarang basis utamanya adalah kaum muda belum mencapai 30 persen.
"Angka partisipasi politik yang belum terlalu tinggi. Politik gen Z dan gen Y yang sebagian besar masih ada dalam kluster ekonomi," jelasnya.
Dengan bergesernya Ridwan Kamil ke Jakarta dan Bima Arya yang menyatakan mundur setelah partainya mengusung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, ada sebanyak 40 persen suara yang bisa diperebutkan calon yang tersisa.
"Jika diakumulasikan (suara RK dan Bima Arya) sekitar 40 persen. Saya kira itu baground yang menarik bagi kandidat yang tersisa untuk memperebutkan 40 persen suara," bebernya.
"Saya kira siapapun yang dapat meraih suara yang 40 persen itu berpeluang menang," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir