CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman memastikan, stok air bersih yang dikelolah BLUD Air Minum mencukupi untuk memenuhi permintaan masyatakat pada musim kemarau.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Cimahi, Endang mengatakan, saat ini kapasitas produksi air bakunya sudah bertambah menjadi 80 liter per detik dengan jumlah pelanggan 5.939 sambungan rumah.
"Sekarang kapasitasnya kita sudah naikan dari 50 menjadi 80 liter per detik untuk di SPAM (sistem pengolahan air minum)," ucap Endang, dikutip Sabtu (24/8/2024).
Sejauh ini, air baku yang diolah di SPAM milik BLUD Kota Cimahi dipasok dari aliran Sungai Cimahi. Endang memastikan, meskipun ada penambahan kapasitas, namun air baku dari Sungai Cimahi masih mencukupi. Sebab, sumber air baku tersebut diperkirakan bisa diproduksi hingga 120 liter per detik.
"Aman untuk pasokan air baku karena sisa debit masih cukup besar. Debit total sekitar 120 liter per detik, yang diambil untuk air baku sekarang 80 liter detik," ungkapnya.
Jumlah pelanggan dari SPAM yang bisa tersambung itu bisa saja dilakukan pemanbahan lagi karena kapasitas air bakunya diperkirakan cukup untuk mensuplai hingga 7.000 SR. Artinya, masih tersisa sekitar 1.200 SR lagi.
"Sekarang nambah 1.300 pelanggan, jadi totalnya sudah 5.700 SR sekarang. Masih bisa bertambah karena sisanya masih cukup," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan menyebut, pihaknya belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan di musim kemarau tahun ini. Kekeringan di Kota Cimahi masih dalam kategori aman.
"Kami belum menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan, masih dalam status siaga. Belum darurat," ucap Fitriandy.
Fitriandy mengatakan, sejauh ini pihaknya memang sudah menerima laporan di empat titik di Kota Cimahi yang mengalami kesulitan air bersih. Namun masih bisa disuplai bantuan air dari Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Air Minum Kota Cimahi.
"Laporan sudah ada, itupun bukan gak ada air sama sekali cuma kecil aja airnya," ujarnya.
Kemarau tahun ini, kata Fitriandy, berbeda dengan tahun lalu. Dimana berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tahun ini disebutnya dengan kekeringan basah.
"Tahun ini gak separah tahun kemarin. Kalau tahun kemarin kering. penyampaian BMKG ini kemarau basah," imbuhnya.
Namun untuk mengantisipasi krisis air bersih akibat kemarau tahun ini, BPBD Kota Cimahi selalu berkoordinasi dengan BLUD Air Minum Kota Cimahi untuk mendistribusikan bantuan air bersih bagi warga terdampak.
Editor : Rizal Fadillah