FK Unjani Gelar Pertemuan Ilmiah Tahunan 2024 Bahas Anti-Aging dan Aesthetic Medicine

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Program Studi Magister Penuaan Kulit dan Estetika Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan XV FK Unjani dalam rangka Dies Natalis FK Unjani ke-32. 

Acara yang berlangsung dari 13-15 September 2024 di Gedung Auditorium Baru Unjani ini, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Estetika Medik Indonesia (Perdesti), International Society Aesthetic Medic (ISAM Chapter Indonesia), serta Ikatan Alumni FK Unjani.

Baca Juga

Mega Baksos, FK Unjani Sumbang Alat Kesehatan dan Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Mengusung tema "Anti-Aging and Aesthetic Medicine", pertemuan ilmiah ini diharapkan menjadi ajang bagi para profesional medis, peneliti, dan praktisi untuk berdiskusi serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang perawatan kulit dan estetika.

Rektor Unjani, Hikmahanto Juwana memberikan apresiasi atas terselenggarannya acara pertemuan ilmiah tahunan yang digelar Fakultas Kedokteran. 

"Salah satu juga kegiatan dari proses kedokterannya untuk saya sangat luar biasa adalah PIT (Pekan Ilmiah Tahunan) ini yang dilakukan setiap tahun mengundang sejawat dokter, juga mahasiswa fakultas kedokteran dan ada juga alumni, yang untuk bisa mengikuti apa yang penting di Fakultas Kedokteran," kata Juwana, Jumat (13/9/2024).

Baca Juga

Menuju Smart Military University Terakreditasi Unggul, Unjani Gelar Seminar Nasional

"Tahun ini kita mengambil tema anti-aging dan kedokteran estetika yang menurut saya ini sesuai dengan program magister yang sekarang ini kita sudah buka," lanjutnya.

Juwana mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan transformasi, salah satunya di Fakultas Kedokteran.

"Alhamdulillah banyak hal yang sudah dilakukan oleh fakultas kedokteran, akreditasi dari program studi sarjana kedokteran sudah unggul, yang kedua komitmen dari yayasan melengkapi sarana prasarana itu luar biasa, yang mana saat ini kedokteran sudah memiliki dua gedung," bebernya.

Baca Juga

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unjani Gelar Konferensi Internasional Serta Community Service

Bukan hanya itu, dari sisi prodi juga ikut bertambah, salah satunya adalah magister penuaan kulit yang saat ini menjadi ikon baru.

"Karena memang tidak banyak fakultas kedokteran yang punya program studi ini. Minatnya cukup besar tapi kita tentu harus memperhatikan masalah kualitas, sehingga kita tidak bisa terima semuanya. Sehingga ada keterbatasan dan kemudian juga dosen dan fasilitas itu juga terus menerus kita tambah," tuturnya.

Sementara itu, Dekan FK Unjani, Dr. Wendra mengatakan, tema ini juga relevan dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap teknologi dan terapi terbaru dalam bidang anti-aging dan estetika medis.

Baca Juga

Lulusan Apoteker Unjani Raih Peringkat Dua CBT Nasional dalam UKMPPAI

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kesehatan dibidang anti aging dan estetik medik saat ini menunjukkan perkembangan yang pesat sejalan dengan kebutuhan dan tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk hidup sehat dan sejahtera," ucapnya.

Wendra mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mesosialisasikan ilmu dan teknologi terkini di bidang antiaging dan estetik medik.

"Untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat awam tentang penting hidup sehat serta menjadi sarana publikasi ilmiah bagi dosen dan mahasiswa," ungkapnya.

Baca Juga

Kuliah Umum di Unjani, Ferry Kurnia Sebut Mahasiswa Agent of Change Demokrasi

Selain itu, panitia juga merencanakan berbagai kegiatan yaitu symposium ilmiah, beauty expo, seminar awam, dan exhibition yang akan diikuti berbagai kalangan professional di bidang antiaging dan estetik medik, mahasiswa program magister, masyarakat unum, serta berbagai perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan alat kesehatan serta alat bantu pembelajaran.

Kerja sama dengan Perdesti dan ISAM Chapter Indonesia memastikan standar ilmiah pertemuan ini berada di level internasional. Melalui berbagai sesi diskusi panel, workshop, dan presentasi ilmiah, para peserta akan diajak mendalami tren terbaru, praktik terbaik, dan tantangan di lapangan.

Acara ini mempertemukan sejumlah pakar nasional yang akan membahas berbagai inovasi terbaru dalam bidang perawatan estetika dan anti-penuaan.

Selain itu, para peserta juga akan mendapatkan wawasan mengenai pendekatan holistik untuk mempertahankan kesehatan dan kecantikan seiring bertambahnya usia.

Ketua Panitia, Kishanty Hardaningtyas mengatakan, penuaan kulit merupakan proses biologis kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi faktor endogen atau intrinsik dan eksogen atau ekstrinsik.

"Karena fakta bahwa kesehatan dan kecantikan kulit dianggap sebagai salah satu faktor utama yang mewakili keseluruhan kesejahteraan dan persepsi kesehatan pada manusia, beberapa strategi anti-penuaan telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir," ucap Kishanty.

Atas dasar pemikiran tersebut, kata Kishanty, maka Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) Unjani 2024 mengambil tema antiaging dan estetik bertujuan untuk meninjau strategi anti-penuaan dari ilmu multidisiplin yang berlandaskan bukti ilmiah dalam tingkat akademis dan klinis yang aplikatif dan relevan dengan perkembangan dunia kedokteran saat ini.

"Dengan berdirinya Program Studi Magister Penuaan Kulit dan Estetika yang diresmikan sejak 2022 di FK Universitas Unjani, maka pengembangan ilmu serta pendidikan berkelanjutan khususnya dalam ilmu kedokteran antiaging dan estetika menjadi wadah yang tepat untuk bidang ini," tuturnya.

Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam acara ini adalah eksplorasi terkini mengenai berbagai metode dan teknologi terbaru dalam perawatan regeneratif, termasuk terapi sel punca, teknologi laser non-invasif, serta perawatan estetika berbasis bioteknologi.

Para ahli akan membahas bagaimana inovasi-inovasi ini dapat diterapkan untuk memperlambat proses penuaan, meningkatkan elastisitas kulit, dan meremajakan penampilan secara alami, serta tantangan dan peluang penerapannya di dunia medis.

Acara ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Nina Susana Dewi; Ketua IDI Jabar, Moh. Luthfi; Ketua Perdesti, Hendry Hartono; Pimpinan industri medis, praktisi medis, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.

Editor : Rizal Fadillah