Wanita Jadi Korban Pelecehan di Kereta, Pelaku Seorang Guru Bimbel

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Seorang wanita menjadi korban dugaan pelecehan saat menaiki Kereta Api dari Jogja menuju Jakarta pada Kamis (12/9/2024).

Korban membagikan ceritanya tersebut di media sosial Instagram yang kemudian viral. Dari cerita yang dibagikan, peristiwa tak mengenakan tersebut terjadi pukul 01.00 WIB dini hari.

Baca Juga

Keterlaluan! Bernadya Jadi Korban Pelecehan

Pada awalnya, korban dan pelaku sama-sama naik pukul 21.00 WIB, korban sempat meminta tolong pelaku untuk menaikan tasnya ke atas bagasi.

Kemudian, sekitar pukul 01.00 dini hari, korban yang sempat terlelap terbangun karena pelaku yang sedang meraba-raba area sensitif korban.

“Pas kira jam 1an, aku ngerasa tangan dia dari tadi gerak terus makanya kebangun, tapi aku pura-pura tidur, terus kok ada tangan ke nyelip ke area pant*t, aku udah gemetaran, tiba-tiba dia pegang p*yudara, aku langsung kaget dan bangun ‘MAS NGAPAIN AKU LAPORIN KONDEKTUR YA’,” tulisnya, dikutip dari Instagram @astrikafialine, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga

Pelaku Pelecehan di Pertashop Cianjur Diringkus Polisi, Terancam 4 Tahun Penjara

Kemudian korban langsung menghubungi pihak kondektur saat pelaku kabur ke gerbong sebelah.

“Orangnya minta maaf gak sengaja, apaan daritadi pegang-pegang ga sengaja dari mana? Langsung dia kabur ke gerbong sebelah,” lanjutnya.

Setelah melapor ke kondektur, pelaku kemudian ditindaklanjuti dan mengaku tak bisa menahan nafsunya.

Baca Juga

Modus Lewat Jalan Sepi Hindari Macet, Seorang Driver Ojol di Bandung Dilecehkan Penumpangnya

“Terus aku ceritain ke kondektur langsung ditindaklanjuti, ditemuin ama orangnya, pas ditanya alasennya dia gak bisa nahan nafsu,” katanya.

Setelah itu, pelaku langsung diturunkan di stasiun Cirebon. Dari data yang diungkap korban, diketahui pelaku seorang pengajar di bimbel.

“Mau urus ke Polsek takut makan waktu, karena ada kegiatan di Jakarta, tapi gak bakal ku diem ya, gak kena sanksi hukum tapi semoga kena sanksi sosial biar tau rasa,” tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya