BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Baru-baru ini viral video bantuan ibu hamil yang diambil lagi oleh petugas usai difoto. Peristiwa itu terjadi di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Dalam video yang beredar, seorang ibu hamil tengah mengambil bantuan di aula desa. Namun, bantuan berupa telur tersebut diambil lagi petugas usai didokumentasikan.
Peristiwa yang terekam viral itu terjadi di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Kamsi (3/10/2024).
Sekretaris Desa (Sekdes) Citeurep, Oom Rukmana membenarkan jika video tersebut terjadi di wilayahnya.
Namun Oom mengatakan, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman antara penggunggah video dengan fakta sebenarnya.
"Penyaluran itu ketidaktahuan dan kesalahpahaman terkait bantuan yang diterima penerima manfaat tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (7/10/2024).
Oom menjelaskan, penyaluran bantuan untuk ibu hamil dan balit itu terbagi dalam dua tahap yang masing-masing dibagikan bulan Agustus dan Oktober 2024.
"Itu disalurkannya dua kali dan pada saat penyaluran pertama terjadi dropping yang double," ujar Oom.
"Akhirnya kami ambil sikap dan kebijakan disetujui para kader itu yang dua tahapnya diawalkan menjadi satu tahap," jelasnya.
Oom menegaskan jika seluruh bantuan telah dibagikan kepada penerima bantuan. Ia membantah adanya pemotongan atau pengurangan paket bantuan seperti yang dinarasikan di media sosial.
"Bantuan tersebut sudah dibagikan sebelumnya pada tahap pertama sekitar bulan Agustus, dan bulan Oktober ada tahap kedua. Artinya bantuan sudah memenuhi persyaratan," ujarnya.
Sementara itu penggunggah video viral tersbeut, Intan buka suara. Ia meminta maaf atas kesalahan informasi yang membuat kehebohan di publik.
"Saya mau minta maaf khususnya untuk Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung atas viralnya video yang saya unggah karena sempat membuat kegaduhan untuk kita semua," kata Intan.
Intan mengaku hanya iseng mengunggah video tersebut. Di mana, video itu diambil oleh suaminya sendiri saat ikut mengantre mengambil bantuan untuk ibu hamil.
"Jadi pembelajaran ke depan juga kalau gabut itu gak boleh posting sembarangan," ujarnya.
Selain itu, Intan juga mengaku jika dirinya sudah menerima bantuan paket makanan dan disalurkan di tahap pertama.
Setelah itu, ia kembali menerima bantuan telur dari pemerintah yang seharusnya diberikan pada tahap kedua.
"Setelah itu selang seminggu memang dikasih telur lagi, saya kira paketan yang bulan Agustus keluarnya dua, ternyata yang bulan Agustus selang seminggu itu seharusnya ada di bulan Oktober," katanya.
"Nah, yang bulan Oktober dikiranya nggak ada telur, ternyata yang bulan Agustus harusnya Oktober," ucapnya.
Editor : Rizal Fadillah