BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat, Dedi Mulyadi mengungkapkan, keprihatinannya terhadap hilangnya budaya beternak di Jabar.
Dedi menyebutkan bahwa meskipun Jabar memiliki kondisi alam yang subur, masyarakatnya kini lebih banyak bergantung pada pasokan ternak dari luar daerah.
"Di Jawa Barat ini beli telur ayam kampung ke swalayan semuanya dari Jawa Timur, dan sapi-sapi yang gemuk selalu dari Jawa Tengah," ungkap Dedi Mulyadi, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Rabu (9/10/2024).
Dedi Mulyadi pun menyayangkan kondisi tersebut. Padahal, menurutnya, alam Jabar sangat mendukung untuk pengembangan peternakan berkualitas.
"Kalau kita bicara Jawa Barat, alamnya paling subur, rumputnya paling bagus. Tapi perkembangan sapi-sapi yang berkualitas justru dari daerah Jawa Tengah, yang daerahnya kering," lanjut Dedi.
Dedi Mulyadi menilai bahwa yang hilang dari masyarakat Jabar saat ini adalah budaya beternak yang dulunya kuat.
Ia menyoroti perubahan pola pikir masyarakat yang kini lebih memilih gengsi daripada melestarikan tradisi peternakan.
"Kenapa budaya beternak hilang? Karena masuknya gengsi. Orang Jawa Barat beternak apa hari ini? Beternak akun bodong, beternak motor leasing," ujarnya.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu menggambarkan bagaimana perubahan gaya hidup menyebabkan masalah seperti terjerat pinjaman online (pinjol) dan perjudian online (judol).
Dedi Mulyadi berharap agar masyarakat Jabar bisa kembali menghidupkan budaya beternak yang selama ini telah memudar, agar potensi alam yang subur bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor : Zhafran Pramoedya