Bukan hanya di Bandung Raya, Syaikhu memandang bahwa kendala dalam mengolah sampah ini juga dirasakan di daerah lainnya di Jabar.
"Persoalan di Jawa Barat bahkan di kota kota lain adalah kesulitan untuk pengelolaan sampah," ungkapnya.
Menurutnya, kondisi ini tentu membuat masyarakat sangat tidak nyaman. Oleh karena itu, hal ini harus segera diselesaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
"Menurut saya ini harus segera diselesaikan karena mungkin menjadi ketidaknyamanan bagi penduduk sebuah kota," tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data data Dinas Lingkungan Hodup (DLH) Jabar, saat ini ada 1.750 ton dengan 267 ritase sampah masuk ke TPA Sarimukti per hari.
Jika itu terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan penampungan sampah terbesar di Bandung Raya ini akan tak bisa digunakan lagi pada akhir 2024 mendatang.
Editor : Rizal Fadillah