Dodi berharap, Ketua BPD PHRI Jabar periode 2025-2030 yang terpilih dapat menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi para pemilik hotel, restoran, dan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat. Seperti, perizinan, promosi pariwisata untuk menarik wisatawan, dan lain-lain. Intinya, ketua baru harus bisa membawa BPD PHRI Jabar lebih maju.
Salah satu yang harus diperjuangkan adalah feed back pemerintah daerah (pemda) kepada PHRI berupa bantuan operasional organisasi. Sebab, hotel dan restoran merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar.
"Perlu diketahui, hotel dan restoran merupakan penyumbang terbesar PAD. Sebelum pandemi Covid-19, hotel dan restoran menyumbang PAD Rp1,3 triliun. Kini berkisar Rp900 miliar. Tidak ada salahnya, pemda membantu Rp1 miliar untuk operasional PHRI," ujar Dodi.
Steering Committee Herrie H Soewarma mengatakan, BPD PHRI Jabar memiliki ribuan anggota yang tersebar di 5.000 hotel dan 7.000 restoran. Mereka diundang untuk menyukseskan Muda XIV BPD PHRI Jabar.
"Organisasi atau asosiasi ini dibentuk sebagai bergaining power dengan pemilik kebijakan dalam hal ini pemerintah daerah. Dengan organisasi ini, berbagai persoalan dan tantangan para pengelola tempat wisata, hotel, dan restoran diharapkan bisa dihadapi bersama diwakili PHRI," kata Herrie.
Organizing Committee (OC) Ferry Ferdiansyah mengatakan, BPD PHRI Jawa Barat akan membuka pendaftaran bagi bakal calon Ketua BPD PHRI Jawa Barat periode 2025-2030 mulai 15 Oktober hingga 15 November 2024. "Salah satu syarat yang harus dipenuhi calon ketua adalah, telah menjadi pengurus minimal 1 tahun," kata Ferry.
Editor : Ude D Gunadi