BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2024 bertempat di Ruang Rapat Dekanat FISIP UNPAS, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 mahasiswa FISIP UNPAS dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik mahasiswa sebagai pemilih muda dalam menghadapi Pilkada serentak pada November mendatang.
Ketua Pelaksana, Kiki Nurjaman menyampaikan, apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara FISIP UNPAS dan KPU Jabar dalam menyelenggarakan sosialisasi ini.
Dekan FISIP UNPAS, Dr. Kunkunrat, juga menegaskan pentingnya peran akademisi dalam meningkatkan partisipasi politik.
“Sebagai agent of change, akademisi memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada,” ujar Dr. Kunkunrat dalam sambutannya.
Kasubbag Parmas KPU Jabar, Chaeruman Setia Nugraha, turut hadir memberikan pemaparan terkait pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam Pilkada.
“Mahasiswa sebagai pemilih muda memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi terkait Pilkada kepada keluarga dan kerabatnya. Mereka bisa menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan partisipasi politik di Jawa Barat,” jelas Chaeruman.
Selain itu, Chaeruman juga menggarisbawahi bahwa Pilkada 2024 merupakan momen bersejarah karena pertama kalinya digelar secara serentak di seluruh Indonesia.
Ia berharap mahasiswa UNPAS dapat berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada serentak ini dengan menjadi pionir dalam menyebarluaskan pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Sementara itu, pemerhati pemilu, Tino Rila Sebayang sebagai pemateri pertama menyoroti keterkaitan antara politik, propaganda, dan media sosial.
Tino menjelaskan bahwa di era digital ini, media sosial menjadi instrumen penting dalam menyampaikan aspirasi politik.
“Demokrasi kini berpindah ke ruang digital, dan kita harus memahami bahwa media sosial memainkan peran signifikan dalam politik. Namun, di balik itu ada tantangan besar seperti penyebaran propaganda dan hoaks,” ujar Tino.
Pemaparan kedua disampaikan oleh pegiat pemilu, Fahmi Iss Wahyudi, menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Pilkada serentak serta pentingnya peningkatan partisipasi politik sebagai indikator kualitas demokrasi.
“Partisipasi politik menjadi ukuran penting bagi kualitas demokrasi kita. Dalam beberapa tahun terakhir, indeks demokrasi Indonesia menurun, dan ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama,” kata Fahmi.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkisar seputar strategi meningkatkan partisipasi pemilih muda dan cara melawan penyebaran hoaks di media sosial selama proses Pilkada.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa FISIP UNPAS dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan partisipasi politik di kalangan pemilih muda dan menyukseskan Pilkada serentak Jabar 2024.
Editor : Zhafran Pramoedya