"Untuk itulah perlu ada BUMD yang dibuat oleh pemerintah provinsi agar supaya ketika saat panen harga itu dibeli dengan harga normal dari para petani, sehingga petani tetap untung," ucapnya.
Nantinya, BUMD ini juga akan mendapatkan keuntungan dari perjualan gabah tersebut. Hanya saja, perjualan gabah tersebut dilakukan pada momentum tertentu.
"Lalu bagaimana BUMD-nya mendapat keuntungan? Dia akan menjual di saat-saat sulit, di saat lebaran, di saat tahun baru atau pada saat kelangkaan beras," ujarnya.
"Atau malah berpikir mencari peluang untuk dijual ke daerah lain sehingga menghasilkan juga keuntungan bagi masyarakat maupun dari BUMD-nya sendiri," lanjutnya.
Menurutnya, rencana ini harus dikembangkan mengingat Jabar sendiri masih menjadi lumbung beras nasional.
"Jadi kalau ini juga untuk dikonsumsi oleh semua masyarakat Jawa Barat itu juga terlalu banyak. Makanya perlu ada BUMD yang mengurusi ini untuk bisa juga membantu daerah-daerah yang lain," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah