INDRAMAYU, iNewsBandungraya.id - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Indramayu, Dedi Taufik menyiapkan strategi untuk pelaksanaan musim tanam I (Rendeng) tahun 2024/2025. Ia ingin potensi hasil pertanian bisa maksimal.
Dedi Taufik mengungkapkan langkah strategis sudah dibahas dalam rapat koordinasi persiapan musim tanam pada awal pekan ini. Pihak yang berkepentingan memaparkan semua data dan pendekatan yang bisa diaplikasikan.
“Musim tanam I (rendeng) tahun 2024 2025 harus dipersiapkan dengan baik agar hasilnya maksimal, karena hal ini menyangkut masa depan Kabupaten Indramayu sebagai daerah pertanian,” ucap Dedi Taufik.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar ini menyebut bahwa isu pertanian ini menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Dalam pidato perdananya, salah satu yang ingin diwujudkan Prabowo Subianto adalah Indonesia swasembada pangan pada 4 sampai 5 tahun mendatang.
Dedi Taufik optimistis pernyataan itu akan diterjemahkan pemerintah pusat dengan membenahi industri pertanian, termasuk mengatasi hambatan yang kerap dihadapi pemerintah daerah. Beberapa di antaranya adalah penyediaan irigasi, pupuk, alisintan, bibit berkualitas, dan lainnya.
“Bapak Presiden memberikan perhatian terhadap swasembada pangan yang di dalamnya terdapat beras. Kabupaten Indramayu menjadi penopang utama dalam mewujudkan swasembada tersebut,” ucap Dedi Taufik
Menurut dia, dalam rangka menyiapkan musim tanam ini, Rencana Tata Tanam Detil (RTTD) untuk musim tanam I dan II pada daerah irigasi harus tersusun secara sistematis. Selanjutnya melakukan jadwal tanam, jenis dan luas tanam, serta jadwal pengeringan saluran.
Yang juga harus mendapatkan perhatian, yakni mengatur pengelolaan air, mengatur pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemanfaatan teknologi dan mekanisme pasca panen serta monitoring dan evaluasi.
“Skenario yang sudah dibahas dalam rencana aksi tata tanam adalah menyusun RTTD unutk musim tanam I (satu) dan II (dua) pada daerah irigasi. Kami juga tentu menyosialisasikan jadwal tanam, jenis dan luas tanam serta jadwal pengeringan,” jelas Dedi Taufik
“Mengatur pengelolaan air, itu memuat keandalan suplai air, jaringan irigasi, manjemen air kelembagaan serta SDM (sumber daya manusia). Kemudian mengatur pemupukan, pengendalian hama dan penyakit juga pemanfaatan teknologi. Terakhir, kami akan melakukan monitoring dan evaluasi,” ia melanjutkan.
Diketahui, musim tanam I (Rendeng) tahun 2024/2025 akan dimulai pada 1 Desember 2024 mendatang. Dari peninjauan, musim tanam I ini lebih relatif aman, namun harus ekstra perhatian pada musim tanam II agar semuanya bisa tanam dan panen.
Saat ini hasil panen di Kabupaten Indramayu sampai dengan akhir September mencapai 996 ribu ton Gabah Kering Pungut (GKP). Pihaknya optimis target bisa tercapai sampai dengan akhir Desember 2024 mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti menambahkan, pada musim tanam I (Rendeng) ini pihaknya telah membagi luas tanam per daerah irigasi.
Daerah Irigasi (DI) DPUPR meliputi Rentang seluas 66.097 ha, Cipanas I seluas 3.022 ha, Cipanas II seluas 3.265 ha, Cipondoh seluas 698 ha, Cibelerang seluas 325 ha, Situ Bolang seluas 365 ha, Lebiah seluas 217 ha, Sumbermas seluas 381 ha, Niwo seluas 173 ha, dan Sangkep seluas 98 ha.
Sedangkan Daerah Irigasi PJT II Seksi Patrol yakni Cipunegara seluas 24.210 ha, Cipancuh seluas 6.314 ha, Cipapan seluas 240 ha, Pedati seluas 1.496 ha, Lalanang seluas 597 ha, dan Legeh seluas 408 ha.
“Total target luas tanam per daerah irigasi di Kabupaten Indramayu mencapai 107.906 hektare,” kata Asep.
Editor : Rizal Fadillah