BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Dalam rangka mendukung kesuksesan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat tahun 2024, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jabar bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar menggelar sosialisasi untuk memperkuat pemahaman dan keterlibatan pemuda dalam proses demokrasi.
Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Minggu (26/10/2024) dengan dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota dan pengurus GPII Jabar.
Ketua Pelaksana, Hadi Miftahulfalah, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat, termasuk jajaran KPU Jabar yang turut mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Semoga kegiatan sosialisasi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi suksesnya Pilkada 2024 yang bersih dan kondusif,” ujar Hadi dalam sambutannya.
Ketua PW GPII Jabar, Ronny S. Rochman, menyoroti pentingnya sosialisasi dalam menciptakan suasana pemilihan yang aman dan harmonis di tengah dinamika sosial masyarakat Jabar.
“Kami berusaha memastikan bahwa Pilkada ini berjalan dengan kondusif, terutama karena Jawa Barat merupakan daerah yang rentan terhadap isu-isu keagamaan. GPII berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung proses demokrasi yang sehat di Jawa Barat,” ujar Ronny.
Sekretaris Jenderal PP GPII, Irwan Sholeh Amir sebagai pembicara, menekankan peran besar generasi muda dalam Pilkada.
Menurutnya, pemuda, khususnya generasi milenial dan Gen Z, memegang peranan kunci dalam menentukan arah pembangunan Jabar.
“Generasi muda adalah pemilih terbesar saat ini. Maka, peran serta mereka sangat vital dalam menjaga proses demokrasi agar tetap berjalan sesuai dengan harapan kita semua,” ungkapnya.
Irwan juga mengingatkan bahwa pemilihan kepala daerah tidak sekadar seremonial, melainkan merupakan peluang untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat.
“Pilkada serentak ini adalah momentum besar yang akan tercatat dalam sejarah. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi daerah dan bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, sebagai praktisi digital dan pemerhati pemilu, Sandi Ibrahim A, menyampaikan materi mengenai bahaya penyebaran hoax dalam masa Pilkada.
Ia mengingatkan peserta untuk selalu mengecek fakta sebelum menyebarkan informasi. Menurutnya, perkembangan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), semakin mempermudah manipulasi informasi yang dapat disebarkan untuk kepentingan tertentu.
“Menghindari hoax adalah salah satu cara kita menjaga kualitas pemilu. Memastikan sumber informasi dan melakukan cek fakta menjadi langkah penting dalam mencegah hoax,” jelas Sandi.
Sandi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah hoax. Ia menganjurkan para peserta untuk menyaring informasi dengan lebih kritis dan memverifikasi setiap berita yang diterima dari sumber-sumber terpercaya.
Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta menunjukkan antusiasme tinggi untuk memahami lebih dalam mengenai proses Pilkada dan pentingnya menjaga integritas informasi.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan bekal yang bermanfaat bagi generasi muda Jabar, sehingga mereka tidak hanya menjadi pemilih aktif, tetapi juga turut menjaga keberlangsungan demokrasi yang bersih dan berintegritas.
Editor : Zhafran Pramoedya