BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi mengaku banyak merasakan beragam problem hidup warga Kota Bandung, mulai dari jeratan rentenir, minimnya lapangan kerja hingga banjir.
Problematika itu Kang Arfi rasakan usai terjun langsung bersapa masyarakat Kota Bandung selama empat bulan.
"Saya merasakan sulitnya sebagian saudara kita yang hidup di Bandung. Ada Ibu Euis di Babakan Irigasi yang terpaksa meminjam uang ke Bank Emok untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya karena suaminya tidak bekerja, ada Pak Asep yang mempertahankan lapaknya Gegerkalong Tengah padahal pengunjungnya semakin sepi, ada juga warga kampung yang saking seringnya kebanjiran kampung mereka diberi nama Blok Banjir," tutur Kang Arfi dalam debat pertama Pilkada Kota Bandung di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Rabu (30/10/2024).
Menurut Kang Arfi, kondisi itu menjadi dinamika Kota Bandung yang terus tumbuh dalam hal jumlah penduduk. 2,5 juta penduduk Bandung menaruh harap pada pemimpin berikutnya.
"Empat bulan terakhir kami menyapa warga Bandung bertemu dengan berbagai realita di lapangan, di jalanan, di pasar, di tempat kerja. Penduduk Kota Bandung hari ini hampir mencapai 10 kali lipat dari saat kota ini didirikan. Walaupun padatnya kota Bandung, ini rumah kita, tempat kita tinggal, bermain dan bekerja. Maka kita akan wujudkan Kota Bandung yang lebih nyaman dan lebih indah," ungkapnya.
Ia menuturkan, pemerintah perlu hadir dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Apalagi, kata Kang Arfi, banyak warga yang masih optimis kota ini bisa berbenah.
Ia menyontohkan, banyak pejuang lokal yang hingga saat ini masih konsisten terhadap gerakannya. Seperti warga Cibunut, Pak Sariban, dan berbagai kelompok masyarakat lain.
"Semua hal ini adalah panggilan bagi pemerintah untuk hadir memberikan solusi untuk masyarakat. Dan saya yakin pemerintah tidak sendirian, karena di Bandung banyak pahlawan local hero, ada Om Ibo di Cibunut ada Pak Sariban yang setia, ada Kang Pupu Karang Taruna di Babakan Irigasi yang siap bergerak, dan juga ada Kang Kodir pegiat inasiator gerakan Karasa di Cijerah yang mengubah branghang menjadi indah," paparnya.
"Saya yakin betul semangat mereka sama, bersepakat daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin harapan. Arfi Yena siap bekerja untuk Bandung," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah