BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dan menyebarluaskan informasi terkait Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Panglawungan Sarasa Sajiwa Indonesia menggelar acara sosialisasi di Gedung PPFC, Kota Bandung. Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari anggota dan pengurus yayasan.
Ketua Umum Yayasan Panglawungan Sarasa Sajiwa Indonesia, Agus Pandu, menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024.
“Sosialisasi ini merupakan upaya bersama untuk memastikan pemilu berjalan lancar dan sukses. Memilih adalah hak kita sebagai warga negara, dan partisipasi aktif adalah kunci suksesnya pemilu. Mari kita gunakan hak pilih kita dan pastikan tidak ada yang golput,” ujar Agus dalam sambutannya.
Kasubbag Partisipasi dan Hubungan Masyarakat KPU Jabar, Fahmi Kamal mengatakan, tujuan sosialisasi ini adalah menyebarluaskan informasi dan meningkatkan pengetahuan pemilih.
“Pemilu yang kondusif tidak hanya dilihat dari pelaksanaannya, tetapi juga dari hasil yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini memerlukan kontribusi aktif dari semua elemen masyarakat,” kata Fahmi.
Akademisi Rangga Julian Hadi, sebagai narasumber pertama, membahas sejarah dan perkembangan Pilkada di Indonesia.
“Pemilihan langsung mulai diatur pada 2004, dan hal ini menunjukkan pentingnya rakyat dalam menentukan pemimpin mereka. Perkembangan dunia digital saat ini juga menuntut kita untuk cerdas menyerap informasi dan menghindari hoaks. Partisipasi aktif, termasuk oleh anggota Laskar Sasaji, sangat penting dalam pemilu ini,” jelas Rangga.
Narasumber kedua, Dani Hadianto dari Kesbangpol Provinsi Jabar, menyoroti peran penting organisasi masyarakat dalam sosialisasi pemilu.
“Laskar Sasaji sebagai fasilitator informasi memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan pemahaman kepada masyarakat. Penting bagi kita untuk memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan integritas, bukan karena ajakan atau pengaruh yang menyesatkan,” ujar Dani.
Ia juga menekankan pentingnya literasi politik di kalangan generasi muda untuk memastikan masa depan demokrasi yang sehat.
“Dengan menghadapi bonus demografi, pemahaman politik harus menjadi bagian dari keseharian generasi muda agar mereka bisa berperan aktif dalam proses politik di masa depan,” tandasnya.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta mengajukan pertanyaan mengenai mekanisme Pilkada dan cara menghindari disinformasi. Setelah sesi diskusi, doa penutup dilantunkan, menandai berakhirnya kegiatan.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta mengenai Pilkada 2024, sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
Editor : Zhafran Pramoedya