BANDUNG, iNewsBandungRaya.id -Perkumpulan Pendidikan Siber Indonesia (PeSiber Indonesia) menekankan pentingnya memperkuat sistem keamanan siber pemerintah, dengan memperhatikan pelajaran yang bisa diambil dari insiden peretasan Pusat Data Nasional (PDN) pada Juni 2024, yang melibatkan ransomware tipe terbaru, Brain Cipher.
Serangan tersebut menggugah kesadaran akan perlunya langkah-langkah preventif untuk mencegah kebocoran data sensitif di masa depan, sekaligus mempertegas pentingnya pengelolaan PDN yang lebih aman.
Direktur PeSiber Indonesia, Budi Susilo, menekankan, keamanan siber harus menjadi prioritas nasional, seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung kehidupan digital.
"Serangan terhadap server pemerintah yang mengelola data kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sangat memprihatinkan. Ini menjadi pelajaran berharga yang harus mendorong pemerintah untuk memperkuat sistem keamanan siber di masa depan," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/12/2024).
Budi menjelaskan, siber, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai sistem komputer dan informasi yang terhubung melalui internet, kini menjadi ruang digital yang sangat rentan terhadap ancaman kejahatan siber. Kejahatan ini meliputi peretasan, pencurian data, penipuan, hingga penyebaran virus yang merusak.
Editor : Abdul Basir