get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Nataru, Pemprov Jabar Pastikan Harga dan Stok Bahan Pokok Stabil hingga Pelosok

Atasi Tantangan Sosial, Program Apartemen Rancaekek Jadi Model Pemberdayaan Jabar

Senin, 16 Desember 2024 | 22:10 WIB
header img
Sekda Jabar, Herman Suryatman, menegaskan pentingnya konsolidasi internal dan pembinaan terintegrasi dalam pengelolaan Apartemen Transit Rancaekek, Kabupaten Bandung. Foto: ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan pentingnya konsolidasi internal dan pembinaan terintegrasi dalam pengelolaan Apartemen Transit Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Hal ini disampaikan saat apel pagi di lingkup UPTD P3JB Provinsi Jabar, Senin (16/12/2024).  

"Konsolidasikan internal kita, baik PNS maupun non-PNS, agar disiplin dan kompetensi meningkat, sehingga pembinaan kepada penghuni, terutama yang baru, bisa berjalan optimal," ujar Herman.  

Herman menyoroti perlunya memperhatikan aspek teknis, sosial, dan pelatihan dalam program ini.

Ia mengimbau agar penempatan ruangan disesuaikan dengan kondisi penghuni, seperti lansia dan difabel, yang idealnya ditempatkan di lantai satu atau dua.  

“Kita harus ramah terhadap semua penghuni, bukan hanya kepada kepala keluarga, tetapi juga anggota keluarganya,” ungkapnya.  

Ia juga mengingatkan agar interaksi antara penghuni lama dan baru dikelola dengan adil dan tanpa pilih kasih, untuk memastikan penghuni baru dapat beradaptasi dengan baik.  

Selain itu, Herman juga menyoroti adanya calon penghuni yang sempat menolak pindah meskipun fasilitas telah disediakan.

Ia menyebut, permasalahan ini disebabkan kebiasaan hidup bebas di lingkungan lama yang berbeda dengan aturan tertib di apartemen.  

"Masalahnya adalah kebiasaan lama yang sulit ditinggalkan. Di sini, penghuni diharuskan hidup tertib," ujarnya.  

Herman juga menekankan pentingnya pelatihan bagi penghuni baru untuk mendukung kemandirian ekonomi.

Pelatihan ini disesuaikan dengan minat mereka, seperti bekerja di pabrik, menjadi satpam, atau wirausaha seperti tukang cukur dan pedagang.  

“Ini bukan hanya soal menyediakan hunian, tetapi menciptakan pola pemberdayaan masyarakat miskin yang terintegrasi,” katanya.  

Ia berharap program ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang direplikasi di kabupaten/kota lain di Jabar.  

Di akhir sambutannya, Herman mengingatkan pentingnya kedisiplinan dan peningkatan kapasitas bagi petugas UPTD.  

“Pengalaman saja tidak cukup. Kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan terkini, terutama di era digital,” pungkasnya.  

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut