"Berikutnya kemudahan orang bekerja itu hanya karena informasi sepintas dari media sosial yang mereka terima tanpa literasi yang cukup memadai untuk menyiapkan diri, memiliki kompetensi, menyiapkan dokumen yang memenuhi syarat prosedural seperti itu," jelas Netty.
Untuk itu, kata Netty, perlu adanya penguatan dalam hal sosialisasi pencegahan TPPO dengan melibatkan banyak pihak.
"Ini ada beberapa organisasi, ada lembaga kampus, forum lembaga kampus dakwah kampus, ada anak-anak karang taruna. Saya berharap mudah-mudahan dari merekalah secara berkesinambungan ada informasi diantara organisasi mereka atau lingkungan mereka informasi yang mengedukasi," katanya.
"Bahwa jangan mudah untuk terjebak mengikuti tawaran bekerja ke luar negeri, tanpa memastikan bahwa mereka bekerja secara positif," tambahnya.
Netty juga mendorong agar pemerintah bisa membuat semacam pengumuman terkait perusahaan penyalur tenaga kerja luar negeri.
"Saya mendorong pada pemerintah melalui kementerian baru, agar ada semacam pengumuman. Mana perusahaan yang memang memiliki kredit ya, memiliki klasifikasi baik dalam urusan penempatan pekerjaan migran," ungkapnya.
Editor : Rizal Fadillah