Terdapat tanda-tanda serius yang ada di tulang-tulang tersebut, seperti retakan dan lubang pada tengkorak, serta luka potong yang terjadi saat kematian, hal ini mengindikasikan praktik kanibalisme.
Selain itu, tidak ada seperti penguburan yang menghormati jenazah hingga kemungkinan tubuh-tubuh korban diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi.
Bahkan, analisis kimia menujukan jika para korban merupakan penduduk lokal, bukan orang luar.
Kemudian tidak ada bukti yang menyebut jika adanya pertempuran, hal ini menunjuka bahwa para korban kemungkinan besar disergap dalam pembantaian brutal.
Adapun bukti praktik kanibalisme adalah keberadaan tulang-tulang sapi di lokasi yang sama. Peneliti berpendapat, memakan daging manusia bisa jadi bertujuan untuk mendeklasifikasi korban menghilangkan kemanusaiaan mereka, dan memperlakukan layaknya hewan.
Editor : Rizal Fadillah