get app
inews
Aa Text
Read Next : Jangan Ragu! Laporkan Kekerasan pada Anak dan Perempuan Lewat Layanan Online  DP3A Kota Bandun

DP3A Kota Bandung Dampingi Gadis Disabilitas Korban Pencabulan 9 Pria hingga Hamil 6,5 Bulan

Jum'at, 03 Januari 2025 | 15:25 WIB
header img
N (lingkaran merah), gadis diabilitas korban pencabulan 9 pria. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung mendampingi N (23), gadis tunarungu yang didga menjadi korban pencabulan 9 pria hingga hamil.

DP3A Kota Bandung memastikan, korban akan mendapatkan perlindungan, pemeriksaan medis, dan penampingan hukum.

Kepala DP3A Kota Bandung Uum Sumiati mengatakan, kasus N gadis tunarungu di Ciumbuleuit, Cidadap, Kota Bandung ditangani oleh UPTD PPA. Tim telah menemui korban di rumahnya untuk menggali informasi terkait peristiwa itu.

"Kami assessment korban seperti apa. Sebab kami kan belum mendapatkan informasi utuh. Dia (korban N) disabilitasnya apa, dia diapakan. Kami perlu mengecek dulu informasinya," kata Kepala DP3A Kota Bandung kepada wartawan. 

Perlindungan dan pemeriksaan medis, ujar Uum Sumiati, bisa dilakukan setelah DP3A Kota Bandung tahu kekerasan seksual yang dialami korban. 

"Saat ini tim kami sedang turun ke lapangan untuk gali informasi dari korban. Nanti apa yang perlu dilakukan, tergantung kondisi korban sekarang," ujar Uum.

Kepala DP3A menuturkan, pendampingan pasti diberikan kepada korban. "Penampingin pasti ada. Kalau kasus ini masuk hukum, kami dampingi. Kalau Tidak masuk hukum juga kami dampingi. Kemudian kepastian kesehatan korban dan anak yang dikandung kita pasti bantu, penanganan medisnya nanti kita kerja sama dengan rumah sakit," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Tragis nasib yang dialami N (23), gadis disabilitas tunarungu  di Kota Bandung. N diduga dicabuli sembilan pria hingga hamil 6,5 bulan. Peristiwa tragis yang dialami korban terungkap setelah keluarga curiga dengan perubahan fisik dan perilaku korban yang kerap mual dan muntah. 

Setelah diperiksakan ke klinik, N positif hamil dan saat ini usia kandungan korban 6,5 bulan. Namun Keluarga kesulitan untuk mendapatkan informasi terkait identitas para pelaku karena korban tunarungu. 

J (25), kakak kandung korban mengatakan, aksi dugaan pencabulan telah dilaporkan ke Polda Jabar. Keluarga berharap, Polda Jabar dapat mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku. Sebab, saat ini korban mengalami tekanan mental.

J mengatakan, berdasarkan penelusuran keluarga, korban berkenalan dengan para pelaku di kawasan wisata angkringan Punclut enam bulan lalu. Saat itu korban N bekerja di salah satu warung makan angkringan di kawasan wisata tersebut.

Seiring berjalan waktu, kata J, keluarga mengetahui dan diberi tahu ibu pemilik warung bahwa korban sering mual dan muntah. Fisiknya pun berubah lebih gemuk dibanding sebelumnya.

"Lalu, saya tanya ke adik saya dan dia mengakui sering dipaksa (melakukan hubungan intim dengan pelaku) hingga mendapat ancaman. Korban mengaku disetubuhi pelaku setiap kali bertemu sampai hamil sekarang 6,5 bulan," kata J, Jumat (3/1/2025) saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.

J menyatakan, tidak mengenal terlapor lantaran tak pernah diberitahu oleh korban bahwa dekat dengan seorang pria. 

"Kami kecolongan. Sepertinya ketika saya dan ibu berjualan pada hari Minggu. Sepertinya, adik saya dijemput pelaku. Sebab, setahu saya adik saya enggak pernah keluar malam atau pulang sampai larut malam. Kami berharap semua pelaku pun cepat bisa ditangkap polisi biar dapat efek jeranya," ujar J.

Jumlah pelaku yang mencabuli korban, tutur J, diduga 9 orang, bahkan lebih. Hal itu didasari dari pengakuan korban kekerasan seksual ini. Korban kenal dengan para pelaku karena pelaku sering ngopi dan nongkrong di angkringan tempat korban bekerja.

"Selain dicabuli, adik saya juga dimintai uang oleh para pelaku. Pelaku ada yang menyetubuhi tiga sampai empat kali. Adik saya pun awalnya enggak tahu kalau dia hamil. Dia mengira gemuk karena banyak makan," tutur J. 

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut