Di Arjasari sendiri, kata Kang DS, program penanaman padi gogo terintegrasi ini akan memanfaatkan sekitar 200 hektare lahan kurang produktif.
Setiap hektare lahan ditargetkan mampu menghasilkan setidaknya 10 ton padi gogo dari awalnya hanya 4 ton per hektare. Kang DS juga optimistis program padi gogo terintegrasi ini mampu panen selama 4 kali dalam setahun.
Selain di Kecamatan Arjasari, program penanaman padi gogo juga akan dilaksanakan di beberapa kecamatan lain di Kabupaten Bandung dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. Total lahan yang akan direvitalisasi mencapai ratusan hektare.
"Ketahanan pangan ini menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial, ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta para petani," ungkapnya.
"Semoga ini menjadi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional dan semoga usaha kita menjadi berkah bagi kita semua," lanjutnya.
Editor : Rizal Fadillah