get app
inews
Aa Text
Read Next : Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Mengelap Air Wudhu, Tidak Pengaruhi Keabsahan Ibadah

UAH Berikan Panduan Bijak Hadapi Konflik Suami Istri

Senin, 13 Januari 2025 | 13:30 WIB
header img
Ustadz Adi Hidayat. Foto: YouTube Adi Hidayat Official.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Perbedaan pendapat dalam rumah tangga sering kali memicu pertengkaran. Namun, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan pandangan menarik bahwa tidak semua pertengkaran itu buruk.

Dalam salah satu kajiannya, UAH menjelaskan bahwa pertengkaran suami istri bisa menjadi sarana untuk mencapai kebaikan, asalkan dilakukan dengan niat yang benar.

“Jika suami istri ada perbedaan, istilahnya mau berantem atau bertengkar, itu kan biasa. Pada akhirnya, yang penting adalah mendapatkan hikmah dari itu semua,” ujar UAH. dikutip dari YouTube @nurislami, Senin (13/1/2025).

Menurut UAH, perbedaan antara pertengkaran yang dibolehkan dan yang tidak adalah orientasinya. Pertengkaran yang didasarkan pada ketaatan justru dapat membuka jalan menuju keharmonisan.

“Jangan berantem atau bertengkar karena benci. Bertengkarlah karena taat, mencari nilai kebaikan,” lanjut UAH.

Pesan ini memberikan perspektif baru bahwa konflik tidak selalu negatif jika dikelola dengan baik.

UAH juga menjelaskan bahwa jika orientasi pertengkaran adalah ketaatan, hati kedua belah pihak akan lebih mudah melembut.

Dalam kondisi seperti ini, pasangan akan lebih cepat menemukan titik temu untuk menyelesaikan perbedaan. Sebaliknya, jika tujuan pertengkaran hanya untuk mencari pembenaran, maka jalan keluar yang baik akan sulit ditemukan.

“Kalau orientasinya mencari pembenaran, itu sulit menemukan jalan keluar yang baik nantinya,” ungkap UAH.

UAH menyarankan agar suami istri selalu mendoakan satu sama lain, terutama ketika menghadapi konflik. Dengan doa, hubungan akan lebih mudah dipulihkan dan keberkahan dalam rumah tangga tetap terjaga.

Penjelasan ini memberikan panduan praktis bagi pasangan suami istri yang sering menghadapi konflik dalam kehidupan sehari-hari. Alih-alih saling menyalahkan, UAH mendorong agar konflik dijadikan sarana introspeksi diri.

Dalam pandangan UAH, pertengkaran yang sehat dapat membantu pasangan untuk lebih memahami satu sama lain. Melalui proses ini, mereka dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan penuh makna.

UAH juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam menyelesaikan konflik. Dengan berbicara dari hati ke hati, pasangan dapat menghindari kesalahpahaman yang sering menjadi akar permasalahan.

Selain itu, UAH menganjurkan agar pasangan suami istri saling mengingatkan tentang tujuan awal pernikahan, yaitu untuk mencapai ridha Allah. Dengan mengingat hal ini, setiap konflik dapat diredakan dengan lebih bijaksana.

Pertengkaran yang didasarkan pada ketaatan juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan. Ketika suami istri saling mengingatkan tentang nilai-nilai agama, hubungan mereka akan semakin kokoh.

Namun, UAH mengingatkan agar konflik tidak dibiarkan berlarut-larut. Konflik yang tidak segera diselesaikan dapat memicu masalah baru yang lebih besar.

Untuk menghindari hal tersebut, UAH menyarankan agar pasangan selalu mengedepankan sikap saling menghormati dan memahami satu sama lain. Dengan demikian, hubungan akan tetap harmonis meskipun menghadapi perbedaan.

Dalam ceramahnya, UAH juga mengingatkan bahwa kehidupan rumah tangga adalah perjalanan panjang yang penuh dinamika. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapinya.

Pesan ini sangat relevan bagi pasangan suami istri yang ingin menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Dengan menjadikan agama sebagai landasan, setiap konflik dapat diselesaikan dengan cara yang baik.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut