"Meskipun didukung penuh Amerika dan sekutu-sekutunya, penjajah zionis Israel tidak berhasil mencapai tujuan perangnya. Zionis Israel menyerah menghadapi kesabaran dan kegigihan perjuangan rakyat Palestina," jelas Furqan.
Sementara itu Ketua Dewan Pakar FPN, Dina Yulianti menambahkan, daya tawar Palestina yang tinggi di perundingan juga didukung oleh serangan dan dukungan yang konsisten dari front perlawanan Yaman, Lebanon, Irak dan Iran selain tentunya juga dukungan solidaritas publik seluruh dunia.
Namun Dina mengingatkan, walaupun kita menyambut gembira gencatan senjata ini, Israel belum bisa dipercaya sepenuhnya, karena jejak rekamnya yang sering melanggar gencatan senjata dan mengabaikan hukum internasional.
"Belum 24 jam setelah pengumuman gencatan senjata, Israel kembali mengebom rakyat Gaza. Ketika di Lebanon Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hizbullah 27 November 2024 lalu, lebih 500 kali Israel melanggar gencatan senjata dengan tetap membom desa-desa dan kota di Lebanon selatan," jelas Dina yang dikenal sebagai pakar Asia Barat/Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran ini. (*)
Editor : Abdul Basir