Penyuluhan ini, kata Dr Aan, membuktikan pendidikan tidak hanya terbatas di ruang kelas, tetapi hadir di tengah masyarakat untuk memberikan manfaat. “Universitas Suryakancana berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat identitas bangsa melalui bahasa dan sastra,” ucap Dr Aan
Kepala Desa Wangunjaya Tatan Priatna mengatakan, keterampilan berbahasa yang baik dan benar penting dikuasai masyarakat. “Mereka yang sering berbicara di depan umum atau orang lain belum tentu berbicara sesuai kaidah bahasa yang baik. Karena itu, kami mengapresiasi kegiatan MPBSI Universitas Suryakancana ini,” kata Tatan.
Kegiatan seperti ini, ujar Tatan, momen penting dan berharga bagi Desa Wangunjaya. “Melalui penyuluhan ini, kami belajar tentang berbagai aspek bahasa dan sastra, yang tidak hanya menjadi bagian dari pendidikan formal tetapi juga budaya dan jati diri bangsa,” ujarnya.
Tatan menuturkan, materi yang disampaikan hari ini, mulai dari cara menjadi pembawa acara yang baik dan benar, pentingnya sastra dalam kehidupan masyarakat, ejaan yang benar, hingga kesantunan dalam berbahasa, merupakan bekal yang sangat relevan, khususnya bagi kita yang sering terlibat dalam kegiatan masyarakat dan pelayanan publik.
“Kemampuan berkomunikasi yang baik, penggunaan bahasa yang santun, dan pemahaman tentang sastra adalah keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah desa, memperkuat hubungan antarwarga, dan menciptakan suasana masyarakat yang harmonis,” tutur Tatan.
Dia berharap ilmu yang diperoleh para peserta dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun kegiatan pemerintahan desa.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara pihak universitas dengan Desa Wangunjaya dalam bidang pendidikan, budaya, dan pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.
Editor : Agus Warsudi