“Kalau suami tahu istrinya bukan malaikat, dan istri tahu suaminya bukan setan, tidak akan ada yang saling menyalahkan. Kehidupan rumah tangga jadi lebih damai,” tambahnya.
Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa manusia memiliki potensi besar untuk memperbaiki diri karena Allah memberikan akal dan hati sebagai panduan hidup.
Namun, setan selalu berusaha menghalangi manusia untuk tidak memanfaatkan potensi tersebut. Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa setan berjanji untuk menggoda manusia dari segala arah, tetapi manusia yang selalu mengingat Allah akan dilindungi dari godaan tersebut.
Doa dan taubat, menurut UAH, adalah dua hal yang menjadi senjata utama manusia untuk melawan godaan setan. Dengan keduanya, manusia dapat kembali ke jalan yang benar meskipun pernah melakukan kesalahan.
“Yang membedakan manusia dari setan adalah kemauan untuk berubah. Setan tidak punya itu, tetapi manusia punya. Jadi, manfaatkanlah peluang ini dengan baik,” tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya