BANDUNG, iNewsBandugraya.id - Kanker paru masih menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, kanker paru adalah penyebab kematian tertinggi di antara semua jenis kanker di Tanah Air.
Menyikapi tingginya angka kejadian dan mortalitas, pemerintah telah menetapkan penanganan kanker paru sebagai prioritas utama dalam program kesehatan nasional.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bersama Perkumpulan Onkologi Toraks Indonesia (POTI) menyelenggarakan POTI Lung Cancer Forum yang pertama, bertempat di Bandung. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi multidisiplin dan memperkuat pendekatan komprehensif dalam penanganan kanker paru.
Ketua POTI, dr.Andika Chandra Putra, Ph.D.Sp.P(K), FISR, menyampaikan, "Kanker paru tidak hanya menjadi masalah kesehatan di kota-kota besar, tetapi juga telah menjangkau daerah-daerah. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang memungkinkan deteksi dini, diagnosis yang akurat, dan pengobatan yang merata hingga ke daerah terpencil."
Melalui forum ini, PDPI dan POTI menggagas berbagai inisiatif untuk mendukung program pemerintah, seperti peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas diagnostik yang lebih merata, serta penyelenggaraan edukasi publik tentang bahaya kanker paru dan pentingnya deteksi dini.
"Kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mengatasi beban kanker paru yang begitu besar. Dengan penyelenggaraan POTI Lung Cancer Forum, kami berharap dapat membuka wawasan baru dan mendorong implementasi strategi penanganan yang lebih efektif di berbagai wilayah Indonesia," tambahnya.
POTI Lung Cancer Forum di Bandung ini dihadiri oleh para pakar kanker paru dari dalam dan luar negeri, serta melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari tenaga kesehatan hingga organisasi masyarakat.
Acara ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menyusun kebijakan yang mampu menjawab kebutuhan pasien kanker paru di Indonesia secara lebih menyeluruh.
Melalui sinergi antara PDPI, POTI, dan pemerintah, diharapkan bahwa pelayanan kesehatan kanker paru dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia, sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat ditekan secara signifikan.
Editor : Rizal Fadillah