Sementara itu, Menag Nasaruddin mendukung usulan WFA menjelang libur Nyepi dan Idul fitri 2025.
"Prinsipnya kami setuju saja karena ini untuk kemaslahatan umat beragama. Biarlah mereka bersenang-senang di kampungnya, silaturahmi, dan mendapatkan semangat baru," ucap Menag Nasaruddin.
Menag juga menjelaskan konsep mudik secara teologis.
"Mudik itu bukan sekadar tradisi Idul fitri. Kita bisa berjumpa dengan orang tua atau ziarah makam kapan saja. Namun, silaturahmi ke kampung halaman tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga hubungan keluarga," katanya.
Dengan kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati libur panjang dengan lebih nyaman, sekaligus mengurangi beban transportasi selama puncak mudik.
Editor : Rizal Fadillah