Ia menyebutkan sport tourism sudah dicontohkan sejak sejak Piala Dunia pada tahun 1990-an. Dengan event tersebut akhirnya dunia terbelalak karena dampaknya yang sangat luar biasa. Penontonnya begitu banyak dan hal ini berdampak pada sektor lain, termasuk ekonomi.
Contoh lainnya, kata Farhan adalah event World Marathon Majors (WMM) yang diselenggarakan di Tokyo, Berlin, London, Boston, Chicago, dan New York. Ke-6 kota ini menjadi terkenal bagi mereka yang hobi lari jarak jauh juga wisatawan lainnya. Ratusan ribu datang ke kota tersebut dan melakukan aktivitas lain, seperti membawa brand fesyen dan lainnya.
“Akhirnya dari kegiatan olahraga ini membuat banyak orang terbuka lebar. Bagaimana sebetulnya sport tourism bisa menjadi sebuah alasan bagaimana kita bisa menggerakkan sebuah sektor ekonomi yang sangat besar,” tegas Farhan.
Tahun ini Kota Bandung akan menggelar event lari terbesar. Dapat digambarkan event lari yang dihadiri ratusan ribu orang itu akan melibatkan banyak industri. Misalnya industri perbankan, di mana melalui event tersebut ada sistem pembayaran online.
“Lalu ada industri periklanan di mana media bisa terlibat di situ, ada industri digital melalui sosial media-nya. Kemduain industri perhotelan dengan MICE-nya di situ bisa terlbiat. Akhirnya, semua sektor terlibat melalui event olahraga,” ujarnya.
Editor : Abdul Basir