Buruh KBB Gelar Aksi Demo, Tuntut ke DPRD dan Bupati Jeje Perhatikan Pekerja Lokal

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Buruh di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar aksi demo ke kantor DPRD KBB, Selasa (25/2/2025).
Mereka ingin menyampaikan sejumlah tuntutan terkait ketenagakerjaan kepada para anggota DPRD KBB. Serta kepada Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail beserta wakil bupati yang baru dilantik.
Yakni terkait dengan kebijakan dari penerapan aturan tersebut yang telah merugikan kaum buruh. Serta agar kepentingan dan hak-hak pekerja lokal lebih diperhatikan dibandingkan kepentingan investor.
"Kami minta ke Bupati Jeje untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja lokal dibanding kepentingan investor. Bukan menolak investor, silahkan mereka datang ke Bandung Barat, tapi jangan sampai mengorbankan hak-hak buruh,” kata Koordinator Koalisi 6 Serikat Pekerja Bandung Barat Dede Rahmat.
Selain itu pihaknya juga ingin menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya adalah soal penolakan terhadap sistem kerja outsourcing di Bandung Barat.
Banyaknya perusahaan di Bandung Barat mengonversi status pekerja tetap menjadi pekerja outsourcing dengan alasan efisiensi biaya.
Dede menilai, sistem tersebut sangat merugikan buruh karena mereka tidak mendapatkan perlindungan yang layak, termasuk upah di bawah UMK dan tidak mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami meminta DPRD KBB untuk mengeluarkan rekomendasi kepada DPR RI agar segera merevisi Undang-Undang Cipta Kerja sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi," tegasnya.
Dikatakannya, Mahkamah Konstitusi (MK) telah membatalkan 21 pasal dalam undang-undang (UU) tersebut yang dianggap merugikan pekerja. Akan tetapi sampai saat ini, DPR RI belum menunjukkan langkah konkret untuk merevisinya.
Namun Dede mengaku kecewa karena tidak ada anggota dewan yang bisa ditemui untuk mendengar dan menindaklanjuti aspirasi buruh. Padahal surat pemberitahuan aksi ini sudah dilayangkan sejak tujuh hari lalu.
Sementara itu aksi massa buruh kali ini diawali dengan melakukan konvoi berjalan kaki dari Kawasan Industri Batujajar menuju kantor DPRD KBB yang berada di Jalan Raya Tagog Padalarang.
Dengan dipimpin mobil komando buruh memakai setengah badan jalan untuk long march berjalan kaki hingga menimbulkan kemacetan di lokasi yang dilewati.
Buruh juga mengajak pekerja di sejumlah pabrik yang terlewati massa aksi untuk ikut berunjuk rasa dengan mereka. Hingga akhirnya mereka tiba di kantor DPRD KBB menjelang siang. (*)
Editor : Rizki Maulana