Aktivis Perempuan Dukung ASN KBB yang Berani Speak Up Tuntut Keadilan Hingga PTUN

BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Proses gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung oleh salah seorang ASN Pemda Kabupaten Bandung Barat Rini Sartika terus bergulir.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) KBB ini menggugat proses mutasi pejabat eselon II di lingkungan Pemda KBB oleh Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakid yang dianggap maladministrasi.

Dasar yang menjadi gugatan Rini menyangkut pertimbangan teknis (pertek) dari proses mutasi tersebut. Rini yang dimutasi dari Bappelitbangda ke jabatan staf ahli menilai mutasi yang dilaksanakan tersebut telah melanggar aturan.

Pasalnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah mengeluarkan pertimbangan teknis yang berlaku sejak diterbitkan hingga tanggal 28 Agustus 2024.

Namun apabila sampai dengan tanggal dimaksud belum diterbitkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam permohonan pertimbangan teknis ini, maka pertimbangan teknis ini tidak berlaku.

Adapun faktanya, proses mutasi dan pelantikan pejabat eselon II tetap dilaksanakan oleh Pj Bupati Bandung Barat meskipum sudah melewati masa berlakunya pertimbangan teknis tersebut.

Atas gugatan tersebut, Rini Sartika kini tengah mondar-mandir untuk menjalani proses di persidangan dengan agenda berikutnya meminta keterangan dari saksi ahli.

Atas kegigihannya itu, apa yang dilakukan Rini Sartika mendapat apresiasi dan dukungan dari aktivis perempuan Siti Eni.

Terbaru, Siti Eni bersama sejumlah aktivis perempuan lainnya datang langsung ke PTUN Bandung untuk memberikan dukungan moral kepada Rini Sartika.

Dirinya angkat topi terhadap upaya yang dilakukan Rini dalam mencari keadilan.

"Saya salut sama keberanian Bu Rini yang dengan gigih terus mencari keadilan. Ini jadi contoh kepada ASN lain dimanapun berada, ketika menemukan ketidakadilan atau ketidakbenaran, harus berani untuk speak up," ucapnya, Rabu (26/2/2025).

Di satu sisi, dirinya mengaku prihatinan atas persoalan ini yang mungkin sebetulnya bisa diselesaikan secara musyawarah tanpa harus ke meja hijau. Namun ketika ketidakadilan dan manipulasi kebenaran terjadi maka harus dilawan.

Siti Eni mengenal sosok Rini Sartika karena pernah bertemu. Sebagai teman, dia melihat sosok Rini adalah figur yang memiliki jiwa leadership, tegas, dan berani mengatakan tidak terhadap ketidakbenaran. Jadi sebenarnya merupakan aset bagi Pemda KBB.

Kasus yang tengah dihadapi Rini itu ibarat semut melawan gajah, karena seorang diri mantan Kasatpol PP KBB itu harus berhadapan dengan sejumlah orang yang memiliki jabatan tinggi yang mungkin tidak suka dengan cara kerjanya yang on the track.

"Ya mungkin ada sejumlah pihak yang merasa terganggu dengan sikap tegas Bu Rini dalam pekerjaannya. Tapi saya yakin apa yang dilakukannya itu adalah untuk kebenaran, sebab saya pernah melihat langsung Bu Rini berhasil menyelamatkan anggaran yang tidak jelas peruntukannya," kata dia.

Dirinya berharap Majelis Hakim di PTUN Bandung bisa memberikan putusan yang terbaik untuk Rini Sartika.

Lantaran dirinya mendengar banyak masyarakat dan ASN di Bandung Barat yang ingin membenahi dan memperbaiki KBB dari tindakan maladministrasi.

"Bu Rini berjuang untuk menyelamatkan kepentingan publik (KBB). Jadi menurut saya harus didukung oleh masyarakat terutama perempuan dan rekan-rekan kerja serta oleh bupati dan wakil bupati terpilih. Sedangkan bagi Pemda KBB ini adalah sebuah pelajaran yang bisa diambil hikmahnya, bahwa harus teliti dan taat atas aturan yang dibuat," imbuhnya. (*)

Editor : Rizki Maulana