BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Banjir Rob 8-11 Maret 2025 di Pesisir Utara Jawa Barat

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob yang akan melanda wilayah pesisir utara Jawa Barat.
Peringatan ini berlaku mulai 8 hingga 11 Maret 2025 untuk wilayah Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu, serta 6 hingga 9 Maret 2025 untuk wilayah Cirebon.
"Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) Wilayah Pesisir Utara Jawa Barat. Berlaku 08 - 11 Maret 2025 (Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu) dan 06 - 09 Maret 2025 (Cirebon)," tulis BMKG dalam Instagram resmi @bmkgpriok, Jumat (7/3/2025).
BMKG mengatakan bahwa banjir rob ini dipicu oleh fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Purnama.
"Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum, yang dapat menyebabkan banjir pesisir di wilayah-wilayah yang disebutkan," ungkapnya.
Adapun wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob ini di antaranya:
- Kabupaten Bekasi: Muaragembong, Babelan, Tarumajaya
- Kabupaten Karawang: Cibuaya, Tirtajaya, Pakisjaya, Cilebar, Cilamaya, Pedes, Tempuran
- Kabupaten Subang: Legonkulon, Sukasari
- Kabupaten Indramayu: Kandanghaur, Pasekan, Indramayu
- Kabupaten Cirebon: Losari, Mundu, Gebang
- Kota Cirebon: Lemahwungkuk, Kejaksan, Kesambi
Adapun untuk puncak pasang maksimum:
- Wilayah Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu: 05.00 - 11.00 WIB
- Wilayah Cirebon: 02.00 - 07.00 WIB
BMKG menyebut bahwa banjir rob ini berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat khususnya yang berada di wilayah pesisir utara Jabar, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan:
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dan kondisi air laut.
- Menghindari aktivitas di daerah pesisir yang berisiko terkena banjir rob, terutama saat pasang tinggi.
- Memastikan sistem drainase di sekitar rumah berjalan dengan baik untuk menghindari genangan air.
- Mengikuti informasi dan peringatan dini dari BMKG terkait kondisi cuaca dan potensi banjir rob.
- Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Editor : Rizal Fadillah