get app
inews
Aa Text
Read Next : Simak! Cara Cek Penerima Bansos PKH & BPNT Februari 2025

Kemensos Gandeng 13 Perguruan Tinggi di Jabar, Percepat Pengentasan Kemiskinan

Jum'at, 07 Maret 2025 | 18:00 WIB
header img
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan 13 perguruan tinggi di Jawa Barat.. (Foto: Rafki Razif/iNewsBandungRaya.id)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Sosial (Kemensos) RI memperkuat sinergi dengan dunia pendidikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan 13 perguruan tinggi di Jawa Barat.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

"Tentu ini adalah hal baru bagi kami untuk bisa bersama-sama dengan begitu banyak perguruan tinggi di Jawa Barat," ujar Saifullah Yusuf saat acara penandatanganan MoU di Auditorium Poltekesos, Kota Bandung, Jumat (7/3/2025).

Saifullah menekankan bahwa kerja sama ini harus diwujudkan secara nyata di lapangan bukan sekadar seremonial.

"Harapannya kerja sama ini tidak hanya sekadar penandatanganan MoU, tetapi benar-benar diwujudkan secara nyata di lapangan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Saifullah memaparkan 12 kelompok rentan yang menjadi fokus perhatian Kemensos, antara lain fakir miskin, anak-anak rentan, penyandang disabilitas, lansia terlantar, dan korban bencana.

Dia juga mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini mencapai 8,57 persen, dengan kemiskinan ekstrem mencapai lebih dari 2,5 persen.

"Presiden ingin penurunan kemiskinan dilakukan secara signifikan. Dari tahun 2014 hingga 2024, kemiskinan hanya turun 2 persen. Oleh karena itu, perlu ada cara dan metode baru untuk mempercepat proses ini," katanya.

Saifullah berharap, kerja sama dengan perguruan tinggi dapat memperkuat program-program pengabdian masyarakat, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), agar lebih terstruktur dan berkelanjutan.

"Misalnya, dalam program KKN, mahasiswa yang turun ke lapangan tidak hanya dua bulan lalu berganti dengan kelompok lain, tetapi memiliki rencana yang terukur dan berkelanjutan," harapnya.

Saifullah mengatakan, fokus utama Kemensos saat ini adalah menghapus kemiskinan ekstrem paling lambat tahun depan dan menurunkan angka kemiskinan secara signifikan, terutama di tiga provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbesar, yaitu Jabar, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Dengan kepemimpinan daerah yang baru, baik gubernur, bupati, maupun wali kota, kita ingin melakukan langkah yang lebih terarah, terpadu, dan berkelanjutan," imbuhnya.

Saifullah juga memastikan bahwa bantuan sosial tidak terdampak oleh efisiensi anggaran.

"Semua kebutuhan masyarakat, termasuk bansos, biaya penyaluran, serta gaji pegawai dan honorer, tetap berjalan lancar. Tahun ini, total anggaran bansos mencapai lebih dari Rp75 triliun," jelasnya.

Dalam situasi bencana, kata Saifullah, Kemensos menyalurkan bantuan adaptif sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Untuk wilayah Bogor, Bekasi, dan Jakarta, bantuan yang telah disalurkan mencapai hampir Rp4 miliar, dalam bentuk makanan, kasur, selimut, pakaian, serta kebutuhan bayi dan anak-anak yang terdampak bencana," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut