Usung Misi Cokelat Indonesia Mendunia, Terve Buka Outlet Let's Go Gelato di Braga Bandung

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Terve, brand cokelat lokal yang viral di media sosial (medsos) kini membuka outlet terbaru Let's Go Gelato Braga di Jalan Braga, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Outlet yang berdiri tepat di depan Hotel Gino Feruci itu menyapa penggemar dengan menyajikan cokelat premium berbagai varian rasa dan olahan. Let's Go Gelato Braga hadir untuk mengenalkan Terve cokelat premium asli Indonesia kepada masyarakat dan dunia.
"Let’s Go Gelato Braga hadir dengan konsep baru dan keceriaan spesial Ramadhan. Outlet ini menjadi cabang terbaru dari Let’s Go Gelato," kata Marketing Manager Kezia Naomi Christy Ginting.
Di outlet ini, ujar Kezia, masyarakat bisa memilih varian topping sesuai selera. Selain gelato, outlet ini juga menyajikan menu spesial Burnt Cheesecake dan Trifle Bar. Ada juga cokelat Dubai dengan rasa pistachio. Range harga cokelat Terve Rp15.000 hingga Rp300.000.
Kezia menyatakan, Terve berupaya mengenalkan cokelat sehat kepada masyarakat. Sebab, selama ini, imej tentang cokelat menyebabkan kegemukan dan diabetes karena banyak mengandung gula.
"Terve menawarkan cokelat lokal premium yang sehat. Cokelat yang diproduksi telah dipermentasi dan memiliki kandungan rasa yang lebih kaya sehingga tidak perlu banyak tambahan gula," ujar Kezia.
"Kandungan gula di cokelat Terve rata-rata hanya 20 persen, maksimal 45 persen. Jadi lebih besar persentase cokelatnya dibanding gula," tuturnya.
Bahan baku cokelat Terve, kata Kezia, berasal dari petani lokal di sembilan daerah, di antaranya, Jasinga, Bogor; Cilacap, Jawa Tengah; Papua; Tabanan dan Jembrana, Bali; Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Berau, Kelimantan Timur.
"Jadi kami mengambil pasokan cokelat yang telah difermentasi dari petani lokal. Walaupun harganya lebih mahal, tetapi cokelat fermentasi lebih sehat dikonsumsi," ucap Kezia.
Menurut Kezia, pasokan cokelat dari petani lokal masih lancar. Namun saat ini, harga cokelat mahal yang disebabkan oleh insiden gagal panen petani cokelat di Ghana. "Namun kami memiliki stok yang cukup untuk terus berproduksi," ujarnya.
Kezia menuturkan, Terve ingin cokelat lokal menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Karena itu, Terve mengikuti pameran bergengsi di Amsterdam, Belanda, dan Prancis. Sambutan masyarakat Belanda dan Prancis sangat bagus.
Mereka menganggumi keunikan rasa cokelat Terve asli Indonesia yang khas frutty dan nutty, berbeda dengan rasa cokelat dari negara lain, seperti Equador, Ghana, dan Madagaskar.
"Kami ingin Terve menjadikan cokelat Indonesia mendunia. Sehingga dunia mengenal Indonesia dari cokelatnya. Seperti kopi, masyarakat dunia mengenal kopi Toraja dan Aceh. Kalau orang luar negeri ke Indonesia, mereka akan membawa cokelat Terve sebagai oleh-oleh asli Indonesia," tutur Kezia.
Awal Mula Terve
Terve berawal dari kretivitas Aprialia Tarigan yang memulai usaha pembuatan cokelat premium di Jalan Bengawan, Kota Bandung. Aprilia belajar mengolah cokelat premium saat pandemi Covid-19.
Setelah mendapatkan rasa dan tekstur pas, Aprilia menjual cokelat premium olahannya secara online pada Desember 2023. Tidak disangka, respons konsumen cukup besar sehingga Aprilia membuka outlet caffe and shop pertama di rumahnya, Jalan Bengawan, Kota Bandung.
Outlet Terve di Jalan Bengawan pun disambut antusias penggemar cokelat hingga viral di medsos. Konsumen rela antre untuk mendapatkan cokelat Terve.
Bahkan selain caffe and shop, Aprilia membuka kelas belajar tentang cokelat. Di kelas ini, konsumsen belajar cara memproses bahan baku cokelat menjadi cokelat premium untuk dikonsumsi.
"Outlet kami baru dua, di Jalan Bengawan dan Braga. Nanti akan dibuka di Kota Baru Parahyangan. Saat ini, baru di Bandung, untuk kota lain belum," kata Kezia.
Editor : Agus Warsudi