get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Mulyadi Tegur Keras Wali Kota Depok Terkait Penggunaan Mobil Dinas untuk Mudik

Malam Takbir, Ribuan Warga Antusias Ikuti Festival Dulag Istimewa di Gedung Pakuan

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:10 WIB
header img
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Foto: ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.idFestival Dulag Istimewa 1446H berlangsung meriah dengan kehadiran para pemimpin daerah se-Jawa Barat, termasuk wali kota, wakil wali kota, bupati, dan wakil bupati dari seluruh provinsi.

Ribuan masyarakat Jabar turut memadati Gedung Pakuan untuk menyaksikan perayaan malam takbiran yang istimewa.

Tepat pada pukul 20.11 WIB, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi secara resmi membuka Festival Dulag Istimewa dengan memukul bedug secara simbolis.

Seremoni pembukaan ini dilakukan secara serentak oleh perwakilan dari 27 kabupaten/kota di Jabar, yang kemudian menampilkan atraksi bedug takbiran terbaik mereka.

Hingga pukul 21.30 WIB, masyarakat tetap antusias mengikuti festival ini, menikmati kemeriahan takbiran yang menggema di seluruh penjuru acara.

Dalam kesempatan ini, Dedi Mulyadi menyampaikan komitmennya untuk membawa perubahan bagi masyarakat Jabar, khususnya dalam pola kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan.

“Saya menyampaikan komitmen kepada masyarakat Jawa Barat, mungkin hari ini cara kepemimpinannya berubah. Kalau dulu rapat tujuh hari baru eksekusi satu, hari ini eksekusi tujuh kali, mungkin rapatnya tidak ada,” ujar Dedi Mulyadi dalam sambutannya, Minggu (30/3/2025)'

Selain itu, ia juga menegaskan ketegasannya dalam menertibkan praktik yang dianggap menghambat kemajuan masyarakat.

“Saya mohon maaf kalau nanti sedikit galak kepada yang minta-minta, akan saya tertibkan. Knalpot brong juga akan ditertibkan. Kenapa? Karena kita ingin membangun masyarakat yang beradab,” tambahnya.

Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya perubahan mentalitas masyarakat Jabar. Menurutnya, warga Jawa Barat harus beralih dari pola pikir ‘pengemis’ menjadi ‘pejuang’ yang mandiri dan produktif.

“Yang paling penting dari diri saya adalah mengubah mentalitas masyarakat Jawa Barat dari pengedulan jadi petempur,” tegasnya.

Ia berharap momentum 1 Syawal ini dapat menjadi awal bagi masyarakat untuk berbenah dan memperbaiki berbagai aspek kehidupan secara perlahan namun pasti.

Festival Dulag Istimewa 1446H bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga refleksi atas perubahan yang diharapkan dapat membawa masyarakat Jawa Barat menuju masa depan yang lebih baik.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut