Wali Kota Bandung Sebut Pendidikan Kunci Utama Transformasi Sosial Kota

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut pendidikan memiliki peran penting menciptakan perubahan sosial yang nyata di Kota Bandung.
Maka dari itu, Farhan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam membangun kota, terutama melalui lembaga pendidikan.
“Pendidikan adalah pintu masuk perubahan sosial. Lewat pendidikan pula kita bisa menyosialisasikan program-program pemerintah secara interaktif dan menerima masukan dari masyarakat,” ujar Farhan, Minggu (20/4/2025).
Farhan juga mengungkapkan tantangan-tantangan yang saat ini dihadapi Kota Bandung, mulai dari persoalan sampah hingga maraknya kasus premanisme yang sempat viral.
Ia mencontohkan, kasus tukang parkir dan delman yang mematok harga tinggi kepada wisatawan, yang dinilai merusak citra kota.
“Kita tidak tinggal diam. Satgas Anti-Premanisme saat ini aktif memburu para pelaku, dan akan menindak sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya.
Terkait masalah lingkungan, Farhan menyampaikan, kapasitas pengolahan sampah di Bandung saat ini baru mencapai 10 persen.
Namun ia optimistis angka itu akan meningkat menjadi 30 persen dalam dua bulan ke depan. Ia juga berkomitmen melanjutkan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan), dan menargetkan 1.000 kawasan bebas sampah pada akhir 2025.
Tak hanya itu, Farhan juga menyampaikan, Pemkot Bandung akan terus mempertahankan dan memperbaiki fasilitas publik seperti Teras Cihampelas.
Meski saat ini lift dan eskalator belum berfungsi karena kendala teknis, ia memastikan akan segera mencarikan solusinya. Termasuk keamanan 24 jam, penerangan, air bersih, dan toilet akan tetap dijamin.
Sebagai penutup, Farhan mengingatkan dirinya selaku Wali Kota Bandung membuka ruang kritik dan evaluasi. Ia menyampaikan, kritik dari berbagai pihak justru menjadi pemicu untuk memperbaiki kinerja pemerintah.
“Alhamdulillah, kritik pertama datang dari Ketua DPRD. Saya bersyukur, karena kritik itu menjadi bahan evaluasi,” katanya. (*)
Editor : Abdul Basir