KDM Serukan Kepemimpinan Berani dan Pelestarian Budaya dalam Pagelaran Wayang Golek di Sumedang

"Pendidikan teu kudu mahal jeung mewah. Anu penting mah eusi jeung nilaina," ujarnya, menegaskan bahwa pendidikan seharusnya lebih menekankan pada kualitas isi dan nilai, bukan sekadar kemewahan.
Dalam nada prihatin, Dedi juga mengungkapkan kekhawatirannya atas degradasi lingkungan di berbagai daerah Jawa Barat, yang menurutnya terjadi akibat manusia menjauh dari nilai-nilai lokal dan filosofi hidup leluhur Sunda. Ia mengingatkan bahwa kehilangan hubungan dengan alam dan sesama hanya akan membawa kerugian bagi masa depan.
Sebagai solusi, Dedi mendorong publik untuk menghidupkan kembali ajaran Pancaniti — konsep luhur Sunda tentang etika dan keseimbangan hidup.
"Pancaniti téh moal lapuk ku jaman. Ieu ajaran kudu dihirupkeun deui, supaya urang Sunda henteu leungit jati dirina dina jaman modern ieu," serunya.
Pagelaran wayang golek yang dikemas penuh hiburan ini menjadi media efektif bagi Dedi untuk menyampaikan nilai-nilai luhur kepada masyarakat. Acara tersebut sukses menghadirkan kombinasi unik antara hiburan tradisional dan refleksi sosial, membuat warga yang hadir tidak hanya terhibur, tetapi juga terinspirasi untuk menjaga budaya dan lingkungan.
Editor : Agung Bakti Sarasa