get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua DPD PDIP Patuhi Perintah Megawati, Minta 4 Kader Tidak Hadir di Retreat Magelang

PDIP Diobok-obok, Ratusan Aktivis Banteng Lawas di Bandung Tergugah Lawan Kedzoliman

Minggu, 04 Mei 2025 | 17:53 WIB
header img
Ratusan aktivis dan pendiri PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) berkumpul dan menggelar temu kangen di Kota Bandung, Minggu (4/5/2025)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID -- Ratusan aktivis dan pendiri PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) berkumpul dan menggelar temu kangen di Kota Bandung, Minggu (4/5/2025). Mereka menamakan diri Aktivis Banteng Lawas atau aktivis senior yang sudah tak lagi aktif menjadi pengurus partai atau menjadi anggota DPRD.

 

Mereka berkumpul secara spontan karena partainya, PDIP, saat ini sedang tidak baik-baik dan ada yang mengobok-obok. Hadir pada kesempatan tersebut mantan Ketua DPRD Jabar Eka Santosa, mantan anggota DPR EA Darojat, mantan anggota DPRD Jabar Drajat Hidayat Soetarja, dan tokoh pergerakan nasionalis Joko Soegiharto dan Dr. Andi Talman.

 

Inisiator Banteng Lawas Drajat Hidayat Soetardja mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk ajang silaturahmi bagi aktivis PDIP yang sudah tidak aktif, sharing kondisi PDIP di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, serta memberi spirit bagi kader untuk lebih semangat untuk memajukan mawarwah PDIP.

 

Pada kesempatan tersebut Drajat menyampaikan kilas balik perjuangan PDIP yang mengalami pasang surut sejak zaman Orde Baru. Drajat mengatakan, sekak 1993 PDIP mengalami dinamika sejarah yang menegangkan, sampai partai ini dinyatakan disusupi PKI oleh pemerintah Orde Baru. Penguasa membuat daftar 300 kader PDIP saat itu yang dinyatakan PKI dan diburu sebagai alasan untuk memberangus partai ini. Di Jawa Barat salah satu korbannya adalah mantan Ketua DPD PDIP Djadjang Kurniadi, yang dinyatakan sebagai kader PKI.

 

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini mampu melewati masa sulit sampai akhirnya mendapat kepercayaan suara rakyat pada pemilu 1999. Dalam perjalanannya partai nasionalis ini menjalani dinamika penting dalam kehidupan bernegara. “Namun saat ini PDIP kembali sedang tidak baik-baik saja. PDIP sedang diobok-obok, pimpinan partainya terus ditekan dan diintimidasi dengan berbagai hal,” katanya.

 

Drajat juga menyatakan temu kangen dan silaturahmi aktivis Banteng Lawas bukan pertemuan biasa, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat hubungan kekeluargaan di antara kader PDIP. Bukan tak mungkin Banteng Lawas ini akan menjadi organisasi kemasyarakatan, sebagai salah satu sayap organisasi PDIP.

 

Sementara itu, mantan anggota DPR RI dan anggota DPRD Jabat EA Daeojat mengatakan, dirinya merasa seperti memiliki tenaga lagi ketika muncul pemikiran untuk membangun komunikasi dalam Banteng Lawas. Selama ini ia tak memiliki banyak kegiatan, sejak tak lagi menjadi anggota anggota DPR RI dan anggota DPRD Jabar. Namun ia bangkit kembali gairah nasionalismenya, sementara di sisi lain  saat ini partainya sedang diobok-obok dan dinyatakan tidak baik-baik saja.

 

Oleh karena itu, dengan adanya Banteng Lawas ini ia menjadi tergugah dan bangkit kembali dan melakukan perlawanan. “Saya seperti muda lagi, merasa tidak tua lagi,” katanya.

 

Darojat juga mengatakan, Banteng Lawas bisa melawan kedzoliman di negeri ini, termasuk kedzoliman yang diterima partainya saat ini. Kader-kader yang sudah senior, kataya, tak akan tinggal diam. Ia mengatakan Banteng Lawas akan lebih serius lagi ke depan dan menjadi organonisasi sayap partai PDIP. “Banteng Lawas harus menjadi organisasi untuk melawan bentuk-bentuk kedzoliman yang diterima partai ini. Tadi sudah disampaikan bagaimana partai ini mampu menepis tekanan dan intimidasi penguasa Orde Baru, sekarang kita pun akan melawan,” katanya. ***

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut