Bambu Dinilai Layak Jadi Gerakan Nasional, Bisa Jadi Legacy Global Presiden Prabowo

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebagai tanaman unik, multifungsi, dan ramah lingkungan, bambu dinilai layak dijadikan bagian dari gerakan nasional. Jika diwujudkan, hal ini berpotensi menjadi legacy kuat Presiden Prabowo Subianto, baik di mata rakyat Indonesia maupun komunitas internasional.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, dalam keterangannya kepada pers di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Ia menanggapi ketertarikan sejumlah negara besar seperti China dan Jerman yang berencana menanamkan investasi pada sektor bambu di Indonesia.
Tak hanya itu, India dan Amerika Serikat pun menunjukkan minat terhadap bambu asal Indonesia, terutama potensi ekstraksi ruas bambunya menjadi bahan suplemen dan obat alami bernilai tinggi yang dikenal dengan nama tabasheer.
“Ini peluang besar yang sangat disayangkan jika tidak direspons secara cerdas, baik dari sisi ekonomi maupun pelestarian lingkungan,” ujar Toto.
Toto mendorong agar Presiden Prabowo mengambil langkah strategis melalui kebijakan nasional berupa gerakan menanam bambu secara masif. Menurutnya, gerakan ini tidak hanya penting dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam rangka menjadikan Indonesia aktor global dalam isu pelestarian lingkungan.
“Dari hasil kajian singkat saya, bambu punya manfaat luar biasa untuk menjaga alam, memperbaiki kualitas udara, hingga membantu kestabilan iklim,” jelasnya.
Ia menyebut, bambu mampu menyerap air hingga 90 persen dan sangat efektif untuk mencegah longsor. Selain itu, kemampuan menghasilkan oksigen bambu jauh lebih tinggi dibandingkan tanaman lainnya, menjadikannya alat alami yang sangat baik untuk mengurangi emisi karbon.
Lebih lanjut, Toto mengungkapkan keunikan bambu yang tumbuh di Indonesia. Berbeda dengan di China dan Jepang yang tumbuh menyebar, bambu di Indonesia tumbuh berumpun dan seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan, termasuk daun keringnya yang dapat dijadikan pupuk alami.
"Bambu adalah tanaman yang cukup ditanam sekali untuk masa hidup yang panjang, dengan perawatan yang relatif mudah dan bisa tumbuh di hampir semua jenis tanah dan iklim di Nusantara," katanya.
Dari sisi estetika dan sejarah, bambu juga memiliki nilai tersendiri. Ia telah menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia sejak zaman pra-kemerdekaan, bahkan menjadi simbol perlawanan rakyat di masa penjajahan.
“Tidak heran jika kini dunia mulai melirik Indonesia sebagai calon pusat bambu dunia. Dari sekitar 1.600 jenis bambu yang ada di dunia, Indonesia memiliki lebih dari 140 jenis, dan kualitasnya termasuk yang terbaik,” imbuhnya.
Toto menekankan pentingnya peran bambu dalam menghadapi krisis iklim global. “Saat ini, bukan hanya Indonesia yang membutuhkan bambu, tetapi juga dunia. Karena semakin banyak bambu ditanam, semakin besar kemampuannya menekan ancaman karbon dioksida,” tegasnya.
Melihat manfaat besar tersebut, Toto berharap Presiden Prabowo bisa menjadikan bambu sebagai bagian dari kebijakan prioritas nasional.
“Saya yakin, jika gerakan ini diwujudkan, Presiden Prabowo bukan hanya akan dikenang sebagai pemimpin yang membangun ekonomi dari bambu, tapi juga sebagai presiden pelestari lingkungan yang diakui dunia,” pungkasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa