Tak Ikut Demo, Oraski Pilih Fokus Perjuangkan Kesejahteraan Driver Ojol

ORASKI menegaskan bahwa persoalan potongan aplikasi merupakan ranah bisnis-ke-bisnis (B2B) antara aplikator dan mitranya, sehingga pemerintah sebagai regulator seharusnya tidak terlalu mengintervensi ruang tersebut.
“Kalau mau meningkatkan kesejahteraan driver, solusinya bukan dengan membatasi potongan aplikasi, tapi lewat insentif pajak, subsidi kendaraan, dan edukasi berkelanjutan. Itu yang benar-benar bisa dirasakan langsung oleh driver,” tambahnya.
Solusi Riil: Insentif Pajak dan Edukasi, Bukan Intervensi Tarif
Alih-alih mengatur potongan aplikasi, ORASKI mendorong pemerintah dan DPR untuk fokus pada insentif nyata bagi pelaku usaha dan driver online, antara lain:
Penghapusan PPN dan PPh atas pembelian kendaraan operasional;
Potongan pajak untuk pembelian suku cadang;
Subsidi program edukasi dan pelatihan untuk driver;
Pendekatan perlindungan usaha yang selama ini juga diberikan kepada taksi konvensional.
ORASKI juga memperingatkan bahwa jika pemerintah atau DPR memaksakan intervensi pada regulasi tarif dan potongan yang bukan kewenangannya, risiko keruntuhan ekosistem transportasi online akan sangat besar.
Editor : Agung Bakti Sarasa