Hari Lahir Pancasila Momentum Refleksi dan Tonggak Bersejarah Propas IJ di Bandung

Ketua Umum Propas IJ Iis Riska Fransiska mengatakan, organisasi ini merupakan transformasi dari relawan Pilpres 2024 yang sebelumnya mendukung Presiden Prabowo Subianto.
Kini, kata Iis, mereka memilih untuk tidak hanya berhenti sebagai pendukung politik, tetapi menjadi penjaga ideologi Pancasila yang aktif di akar rumput.
“Kehadiran Propas IJ menjaga apa yang menjadi keprihatinan Presiden Prabowo agar tidak terjadi, tetapi bangkit untuk mewujudkan Indonesia Jaya,” kata Iis.
Pernyataan Ketum Propas IJ itu merujuk kepada kekhawatiran Prabowo pada 2018 yang menyebut bahwa Indonesia bisa bubar pada 2030 jika meninggalkan nilai-nilai dasar kebangsaan.
Iis menyatakan, deklarasi dan pelantikan Propas IJ yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, menurut Iis, bukan sekadar pilihan simbolis.
Tanggal 1 Juni adalah refleksi ideologis dan historis ketika sang proklamator Ir Soekarno memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang BPUPKI tahun 1945.
“Deklarasi kami di Hari Lahir Pancasila adalah penegasan bahwa kami lahir dari semangat asli bangsa, berkomitmen secara ideologis, dan optimistis menuju Indonesia Jaya,” ujar Iis.
Aksi Nyata Propas IJ
Ketua Dewan Pembina Propas IJ Edi Sartono mengatakan, Propas IJ memiliki karakter unik dibanding organisasi lainnya. Yakni, Propas IJ fokus pada aksi nyata dan bukan hanya kegiatan seremonial.
“Bukan hanya berbicara di forum atau membuat spanduk, kami langsung turun ke masyarakat,” kata Edi.
“Kami ingin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kami hadir untuk menguatkan, bukan menggantikan,” ujar Edi.
Editor : Agus Warsudi