Viral! Pria Mengaku Debt Collector Berani Rampas Mobil Brimob: Semua Sama di Mata Leasing

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang pria yang mengaku sebagai debt collector dengan percaya diri menyatakan tidak gentar menarik kendaraan milik aparat kepolisian. Aksinya terekam warga saat melakukan penarikan kendaraan di kawasan Jakarta Timur, dan memicu perdebatan publik soal perlakuan berbeda terhadap masyarakat dan aparat.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @seputar_jaksel, menampilkan sang pria menjawab pertanyaan netizen yang menuding adanya perbedaan perlakuan dalam proses penarikan kendaraan oleh pihak leasing.

Baca Juga

Leasing dan Debt Collector Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Perampasan Truk di Cirebon

"Kalau rakyat biasa langsung diambil itu mobil, sama Brimob nggak berani dia," ujar seorang netizen dalam pertanyaan yang dibacakan sang debt collector. Menanggapi hal itu, pria berambut panjang tersebut langsung membantah tudingan tersebut dengan tegas.

"Hey, dalam dunia leasing itu tidak ada kata rakyat biasa, rakyat luar biasa, kasta atas, kasta bawah," jawabnya. "Nggak ada intinya. Dunia finance hanya mengenal menunggak, tagih, nggak bayar, tarik. Untuk semua kalangan, untuk semua kasta."

Tak hanya membela prinsip keadilan dalam penarikan kendaraan, pria itu bahkan menantang siapa pun yang meragukan profesionalismenya untuk ikut menyaksikan langsung aksinya di lapangan.

Baca Juga

3 Debt Collector Jadi Tersangka Kasus Bentrok dengan Ojol di Bandung

"Kalau kamu tak percaya, kamu satu hari ikut saya. Saya bisa ambil mobil dari aparat lima sampai enam mobil satu hari," ucapnya yakin. "Semua itu bukan karena jago, karena Tuhan kasih akal dan nikmat buat saya."

Pernyataan ini memicu berbagai reaksi netizen. Sebagian mengapresiasi keberanian dan konsistensinya dalam menjalankan tugas, sementara yang lain mempertanyakan etika dan prosedur penarikan kendaraan terhadap aparat.

Fenomena ini kembali membuka diskusi soal transparansi dan penegakan aturan dalam industri pembiayaan kendaraan di Indonesia, serta pentingnya perlakuan yang setara tanpa pandang bulu.

Editor : Rizal Fadillah