Ustaz Diserang Anak Punk Pakai Taring Babi Gegara Beri Nasihat Jangan Minum Miras

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Samsul Romli (42), ustaz, di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, terluka akibat diserang oleh seorang anak punk, Ayi Hermawan, menggunakan taring babi gegara menasihati pelaku agar tidak meminum minuman keras (miras).
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Suryatman mengatakan, peristiwa penganiayaan yang dialami ustaz Samsul itu terjadi di Jalan Jamanis, Ciawi, Tasikmalaya pada Rabu (2/7/2025).
Kronologi kejadian, kata Kasatreskrim, berawal saat korban Samsul Romli melihat pelaku Ayi Hermawan dan teman-teman lainnya tengah pesta miras. Kemudian, pelaku Ayi masuk ke salah satu pertokoan yang ada di kawasan tersebut.
Tak lama kemudian, pelaku keluar toko. Entah apa yang terjadi, pelaku Ayi sempoyongan dan terjatuh di jalan. Korban Samsul menghampiri dan berinisiatif mengangkat korban.
Namun saat akan dibawa, pelaku Ayi justru mengamuk. Bahkan pelaku langsung menyerang korban dengan memukul menggunakan tangan kosong. Tetapi korban berhasil menangkis dan mendorong pelaku.
"Kemudian, pelaku mengeluarkan taring babi dari saku celana dan dipukulkan berkali-kali ke muka korban,” kata Kasatreskrim saat dikonfirmasi, Minggu (7/7/2025).
AKP Herman menyatakan, akibat dipukul berkali-kali menggunakan taring babi, korban mengalami luka di pelipis mata. Beruntung korban tak mendapat luka serius dan hanya menjalani rawat jalan. “Korban mengalami luka di pelipis sebelah kiri dan luka gores,” ujar AKP Herman.
Setelah korban tak berdaya, tutur Kasatreskrim, pelaku Ayi sempat melarikan diri. Sedangkan korban seusai menjalani pengobatan, melapor ke Polres Tasikmalaya. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pelaku tak jauh dari lokasi kejadian.
“Minuman keras yang dikonsumsi pelaku buat sendiri, alkohol murni,” tutur Kasatreskrim.
AKP Herman mengatakan, motif pelaku menyerang korban karena tak terima saat ditegur agar tidak meminum miras. "Saat ini, pelaku Ayi ditahan untuk menjalani proses hukum selanjutnya," ucap AKP Herman.
Editor : Agus Warsudi