Dedi Mulyadi Bangga Jawa Barat Jadi Tuan Rumah Piala Presiden 2025

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas terpilihnya Jabar sebagai tuan rumah Piala Presiden 2025 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Meskipun tim kebanggaan Jabar, Persib Bandung, tidak berhasil melaju ke final, hal ini tidak mengurangi semangat dan sportivitas warga.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bang Ara selaku Ketua Steering Committee dan Ketua Organizing Committee, serta kepada sahabat-sahabat kita dari klub-klub yang akan masuk final. Semoga Bandung ini memberikan kesan bahagia, kesan sportivitas, dan kesan sebagai kota para juara," ucap Dedi saat Konferensi Pers Piala Presiden 2025 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (11/7/2025).
Dedi menegaskan bahwa penunjukan Jawa Barat sebagai tuan rumah Piala Presiden adalah sebuah kehormatan.
“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami karena Jawa Barat ditunjuk menjadi tuan rumah di Stadion Si Jalak Harupat untuk ajang Piala Presiden sebuah piala yang memiliki nilai gengsi yang sangat tinggi," katanya.
Meski sedih Persib tidak masuk final, Dedi menyatakan bahwa hal itu justru menunjukkan sikap Persib yang sangat menghormati para tamu.
“Jangankan juara satu, juara tiga saja Persib tidak ambil. Karena bagi kami, tuan rumah yang baik adalah tuan rumah yang selalu membahagiakan para tamunya," jelasnya.
Lebih lanjut, Dedi menekankan bahwa Piala Presiden 2025 hadir di waktu yang tepat, yakni saat liburan sekolah menjelang masuknya tahun ajaran baru.
Ia melihat turnamen ini sebagai tontonan berkualitas tinggi yang penuh sportivitas dan teknik bagi anak-anak. Menurutnya, hal ini merupakan sumbangsih besar dari Ketua Steering Committee, Ketua Organizing Committee, dan terutama dari Bapak Prabowo Subianto, demi kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia.
Selain aspek hiburan, lanjut Dedi, Piala Presiden 2025 juga membawa efek ekonomi yang signifikan.
“Tumbuhnya ekonomi UMKM, ekonomi kerakyatan, para pedagang bisa laku jualannya, angkot-angkot ada penumpangnya, ojek-ojek, ojek online, dan ojek pangkalan kebagian narik," jelasnga.
Ia menambahkan bahwa seluruh sektor, mulai dari keamanan hingga penjualan tiket, turut merasakan dampak positif.
"Saling membeli, bukan dari Jawa Barat yang ke Jakarta hari ini, tapi dari Jakarta yang ke Jawa Barat," imbuhnya.
Dedi juga menyoroti bagaimana turnamen ini memperkaya persaudaraan bagi rakyat Jabar. Dengan kehadiran tim dari berbagai daerah dan bahkan tim internasional dari Inggris dan Thailand, Jabar dinilai sebagai provinsi yang terbuka dengan siapapun.
Di tempat yang sama, Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait menyampaikan optimismenya terkait kesuksesan acara.
"Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan insya Allah kegiatannya meriah pada final nanti dan suport bagi masyarakat Jawa Barat untuk seluruh finalis piala presiden," kata Maruarar.
Ia juga menyinggung fakta bahwa kedua tim finalis berasal dari luar Jabar, sehingga masyarakat Bandung akan menjadi penonton yang baik dan suportif.
"Hadiahnya adalah menyelenggarakan kegiatan dengan baik, aman, penuh suportivitas," ungkapnya.
Maruarar menegaskan bahwa manfaat ekonomi dari Piala Presiden sangatlah besar. Dengan adanya dana sponsor yang masuk, perputaran uang di lingkungan sekitar sangat terasa.
“Ada sewa stadion, ada biaya transportasi, ada biaya akomodasi, hotel-hotel terisi selama hampir seminggu," jelasnya.
"Hotelnya terisi dan kemudian pemain-pemain ini juga nginepnya kan di Bandung. Dari Inggris, dari Thailand, semuanya juga nginep di Bandung. Pasti meningkatkan aspek ekonomi yang ada di Jawa Barat," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah