4.000 Pekerja Pariwisata Demo di Bandung, Tolak Surat Edaran Gubernur Jabar

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Sekitar 4.000 pekerja pariwisata dari berbagai wilayah Jawa Barat memadati halaman Gedung Sate, Bandung, Senin pagi (21/7/2025).
Aksi damai ini digelar untuk menuntut pencabutan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 45/PK.03.03/KESRA, yang dinilai berdampak negatif terhadap sektor pariwisata.
Sejak pagi, puluhan bus terparkir di sekitar Jalan Diponegoro, membawa peserta aksi yang berasal dari berbagai sektor pariwisata, mulai dari pemandu wisata, sopir dan kru bus, pemilik travel, pengelola objek wisata, pengrajin oleh-oleh, seniman budaya, hingga pelaku UMKM berbasis wisata.
Di tengah teriakan “Cabut, Cabut, Cabut!”, ribuan massa berdiri tegak di bawah terik matahari sambil membawa poster bertuliskan “Jangan Matikan Wisata Kami”, “Kami Bukan Musuh Pemerintah”, dan “Cabut Surat Edaran Nomor: 45!”
Hingga pukul 11.00 WIB, belum ada satu pun pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menemui massa aksi, meskipun gelombang orasi terus berlangsung di depan gerbang Gedung Sate.
SE Nomor 45 Dinilai Matikan Sektor Pariwisata Jawa Barat
Aksi ini dipelopori oleh Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB). Mereka menyampaikan bahwa sejak SE Nomor 45 diterbitkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat anjlok drastis. Banyak agenda wisata dibatalkan, transaksi ekonomi tersendat, dan ribuan keluarga kehilangan sumber penghasilan.
“Kami tidak menolak aturan, tapi kami butuh kebijakan yang adil, berpihak, dan melibatkan para pelaku langsung di lapangan,” ujar salah satu orator aksi dari atas mobil komando.
Para pekerja wisata menyebut bahwa pariwisata adalah denyut nadi perekonomian, terutama di desa-desa. Jika kebijakan diambil sepihak tanpa melibatkan masyarakat yang terdampak langsung, maka dampaknya bisa sangat fatal.
Harapan Dialog dan Kebijakan yang Berpihak
Koordinator aksi menegaskan bahwa kedatangan mereka bukan untuk menciptakan konflik, melainkan untuk menyuarakan harapan. Mereka meminta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar bersedia berdialog langsung dan meninjau kembali isi dari Surat Edaran Nomor 45.
“Jangan buat kebijakan dari balik meja tanpa melihat realitas di lapangan. Pariwisata adalah sumber kehidupan kami,” tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, ribuan massa masih bertahan di sekitar Gedung Sate, berharap pintu dialog dibuka demi keberlangsungan hidup para pelaku industri wisata Jawa Barat.
Editor : Rizal Fadillah