get app
inews
Aa Text
Read Next : Pulang Kampung, sang Juara Dunia Jadi Inspirasi Atlet Muda Sumedang

Ketulusan Bos Koi Hartono Soekwanto dalam Mengangkat Martabat Atlet MMA

Kamis, 07 Agustus 2025 | 14:46 WIB
header img
Bos Koi Hartono Soekwanto bersama Bazzo. (Foto: Rizal Fadillah)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Hartono Soekwanto, pengusaha yang dikenal luas sebagai "Bos Koi", memperlihatkan kepedulian besar terhadap perkembangan olahraga tanah air, khususnya Mixed Martial Arts (MMA). Dalam upayanya mendukung atlet, ia tak segan memberikan bantuan berupa dana pribadi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

Motivasi Hartono muncul dari pengalaman pribadinya semasa kecil. Ia sempat bermimpi menjadi atlet basket, namun realita saat itu menggambarkan betapa kecilnya perhatian terhadap kesejahteraan para atlet, terutama dari segi finansial.

“Saya dulunya sangat ingin jadi pemain basket. Tapi waktu itu, sekitar tahun 1990-an, atlet basket dari Jawa Timur gajinya per minggu tidak lebih dari 50 ribu. Sekarang sudah jauh lebih baik, tapi tetap, perjuangan mereka belum sepadan dengan penghargaan yang diterima,” tuturnya saat ditemui pada Selasa (5/8/2025).

Jika dibandingkan dengan tinju yang telah lebih mapan secara komersial, Hartono menilai MMA masih belum mendapatkan pengakuan serta penghargaan yang layak.

“Kita prihatin juga, kalau melihat MMA di luar negeri hadiahnya gak besar dibanding tinju, kalau petinju bisa ratusan juta seperti Mike Tyson, sedangkan kelas Joy Jonce gak sehebat yang didapat kalau sama sama atlet hebat, tapi kalau tinju jauh lebih dalam pembayarannya,” jelasnya.

Yang membedakan, dukungan yang diberikan Hartono tak bersifat transaksional. Ia menegaskan bahwa seluruh bantuannya bersumber dari ketulusan.

“100 persen dari hati yang dalam, tidak ada permintaan apapun, ketulusan dalam berbagi kebahagiaan,” ujarnya.

Salah satu sosok yang merasakan langsung dampaknya adalah Yulianto Bazzo — mantan petarung jalanan yang kini telah menjadi atlet profesional. Bazzo dikenal berkat aksinya yang berani menghadapi tiga lawan sekaligus dalam satu ring. Ia dijadwalkan akan kembali naik ring pada 24 Agustus mendatang di Stadion Jalak Harupat, pertandingan yang juga akan disaksikan langsung oleh Hartono.

“Saya bersyukur dari dulu, dari amatir, bahkan sebelum amatir, saya hidup di jalanan. Dulu latihan sambil narik becak. Sekarang alhamdulillah, setiap ada pertandingan selalu didukung oleh Pak Hartono,” ungkap Bazzo.

Bazzo kerap tampil dalam pertandingan bertema “melawan gangster”, sebagai bentuk pesan moral kepada generasi muda untuk tidak menjadikan jalanan sebagai tempat mencari jati diri.

“Jangan cari jati diri di jalanan atau tawuran. Lebih baik di ring yang terhormat,” pesan Hartono.

Meskipun saat ini belum berencana membangun fasilitas latihan bela diri sendiri, Hartono membuka kemungkinan untuk mengadakan turnamen sendiri jika ada dukungan sponsor dan stasiun televisi.

“Kalau ada sponsor dan tayangan TV, kenapa tidak? Tapi untuk sekarang, kita lakukan apa yang kita bisa dulu,” imbuhnya.

Meski banyak pihak menyebutnya sebagai "bapak angkat" para atlet, Hartono merasa label tersebut tidak tepat. Ia menilai relasinya lebih bersifat persahabatan.

“Istilah bapak angkat kurang pas. Kita teman baik yang saling mendukung. Namanya teman, bantu sampai kapanpun,” ujarnya.

Dengan komitmen yang konsisten dan bantuan tanpa pamrih selama bertahun-tahun, Hartono Soekwanto membuktikan bahwa kehadiran dunia usaha bisa menjadi kekuatan penting dalam memajukan olahraga, terutama bagi cabang-cabang yang masih minim sorotan seperti MMA.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut