get app
inews
Aa Text
Read Next : Coklat Kita Silatusantren Dorong Santri Kelola Sampah Bernilai Ekonomis, Bukan Dibakar

Coklat Kita Silatusantren Kunjungi Pontren Al-Ma’mun, Dorong Kepedulian Santri terhadap Sampah

Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:26 WIB
header img
Santri di Pondok Pesantren (Pontren) Al-Ma’mun di bekali edukasi kelola sampah oleh Coklat Kita melalui program Silatusantren. (Foto:Istimewa)

SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Coklat Kita Silaturahmi Berkesan ke Pondok Pesantren atau Silatusantren kembali digelar, kali ini hadir di Pontren Al-Ma’mun, Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/8/2025).

Pontren Al-Ma’mun merupakan 15 Pontren yang mendapatkan kunjungan dari Coklat Kita melalui program Silatusantren, dengan fokus utama pada kepedulian lingkungan dan pengelolaan sampah.

Perwakilan Coklat Kita, Dikki Dwi, menegaskan melalui program tersebut, ingin mendorong lahirnya budaya peduli sampah di kalangan santri

“Kebersihan lingkungan itu sangat penting, apalagi pesantren biasanya berada dekat dengan masyarakat. Harapannya, budaya ini bisa menular ke lingkungan sekitar,” ungkap Dikki di Pontren Al-Ma’mun di Dusun Gunung Datar, Desa Guntur Mekar, RT 01, RW 05, Kecamatan Tanjungkerta, Sumedang, Sabtu (16/8/2025).

Dikki menyebutkan, tahun ini Silatusantren diselenggarakan di 15 titik di Jawa Barat, mulai dari wilayah Cirebon Raya, Priangan, hingga Bandung. Setelah Sumedang, kegiatan berlanjut di Indramayu dan akan ditutup di Majalengka pada akhir Agustus.

Pimpinan Pontren Al-Ma’mun, Hasan Mansur, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara Coklat Kita Silatusantren. Ia menilai program ini bermanfaat karena memberikan hiburan sekaligus edukasi yang langsung bisa dipraktikkan. 

 

“Masalah sampah ini klasik, tantangan terbesarnya adalah membudayakan santri agar peduli, membuang sampah pada tempatnya, dan memilahnya. Melalui kegiatan ini, kami belajar bahwa sampah bisa bernilai ekonomi bila dikelola dengan baik,” ungkap Hasan.

Pontren Al-Ma’mun yang menampung sekitar 250 santri berkomitmen mulai mengelola sampah secara mandiri, sebagian diolah di pesantren, sebagian lain dijual ke pengepul agar menjadi sumber ekonomi tambahan.

“Ke depan, sebagian sampah akan kami olah di pesantren. Sementara warga sekitar sudah terbiasa menjual botol plastik ke pengepul, sehingga volumenya berkurang,” tambahnya.

Sementara itu, Yudi Wate Angin, penggagas Silatusantren, menuturkan bahwa program tahun ini digelar di berbagai daerah, mulai dari Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, hingga Pangandaran.

Setelah Sumedang, kegiatan berlanjut di Pontren Al-Qur’aniyah Krangkeng, Indramayu, pada hari yang sama, dan ditutup di Ponpes Manba’ul Huda Cisambeng, Majalengka, Sabtu (30/8/2025).

“Total ada 15 pesantren yang menjadi tuan rumah tahun ini. Alhamdulillah, seluruh rangkaian berjalan lancar dan penuh kesan. Harapannya, pesantren bisa menjadi teladan dalam menjaga kebersihan sekaligus mengedukasi masyarakat sekitar,” ujar Yudi.

Selain mengusung isu lingkungan, Coklat Kita Silatusantren juga mempererat hubungan antara pesantren, tokoh masyarakat, dan pihak swasta.

Coklat kita Silatusantresan di Pontren Al Ma'mun berakhir dengan sajian hiburan pertunjukan wayang dengan Dalang, Ki Bharata Sena Sunandar Sunarya dari Lingkung Seni Sabdapalon Giriharja 3. Bathara Sena merupakan salah seorang putra dalang sohor, Asep Sunandar Sunarya (alm). (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut