Bendung Walahar Genap 100 Tahun, Disambut Penanaman Ribuan Pohon

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Perum Jasa Tirta II (PJT II) merayakan usia ke-58 dengan aksi nyata peduli lingkungan melalui penanaman 1.145 pohon di enam titik wilayah kerja. Kegiatan bertajuk “Eco Challenge Nusantara” ini berlangsung serentak pada Rabu (20/8), melibatkan seluruh insan PJT II dari berbagai unit kerja.
Lokasi penanaman meliputi:
Unit Wilayah I Bekasi (Bendung Lemah Abang)
Unit Wilayah II Karawang (Bendung Walahar)
Unit Wilayah III Subang (Saluran Induk Bugis)
Unit Wilayah V Cirebon (Halaman Kantor)
Unit Wilayah VI Serang (Belakang Kantor)
Unit Wilayah VII Lampung (Bendung Argoguruh)
Jenis pohon yang ditanam beragam, mulai dari pohon buah-buahan hingga tanaman keras seperti jabon, mahoni, tabebuya, nangka, mangga, hingga durian.
Direktur Utama PJT II, Imam Santoso, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna istimewa karena sekaligus memperingati 100 tahun Bendung Walahar. Menurutnya, keberadaan pohon di sekitar bendung akan memperkuat ekosistem, menjaga kualitas air, serta mendukung ketahanan pangan masyarakat.
“Penanaman 752 pohon di kawasan Bendung Walahar bukan sekadar menambah ruang hijau. Pohon berperan penting menjaga kualitas air, mencegah erosi, hingga memastikan bendung tetap tangguh melayani masyarakat. Ini adalah warisan hijau untuk generasi mendatang,” ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam menekankan bahwa pengelolaan air dan pelestarian lingkungan harus berjalan seiring.
“Air dan pohon adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa manfaat PJT II bukan hanya infrastruktur, tetapi juga lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan,” tambahnya.
PJT II juga menyoroti nilai tambah dari ruang hijau yang tercipta. Selain menjaga infrastruktur bendung dari potensi longsor dan sedimentasi, keberadaan pohon diyakini dapat memperindah kawasan, menambah kenyamanan, sekaligus menjadi ruang edukasi lingkungan bagi masyarakat.
Imam menegaskan, “Pohon-pohon ini adalah simbol kepedulian. Mereka bukan hanya menahan tanah, tapi juga menghadirkan manfaat ekonomi, sosial, serta ekologi bagi masyarakat sekitar.”
Program penanaman pohon ini menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur, pelestarian ekosistem, dan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan seiring. Hal tersebut juga sejalan dengan visi pemerintah melalui Asta Cita, yakni menjaga ketahanan pangan sekaligus kelestarian lingkungan.
“Sebagaimana air yang mengalir membawa kehidupan, pohon-pohon yang tumbuh di sekitar bendung akan terus memberikan manfaat bagi generasi sekarang maupun masa depan,” pungkas Imam.
Editor : Agung Bakti Sarasa