get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Perusakan Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi Minta Aparat Bidik Aktor Utama

Dedi Mulyadi Soroti Bangunan Perusak Estetika di Bandung: Harus Segera Dibenahi!

Kamis, 25 September 2025 | 16:48 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menekankan sinergi antara pemerintah provinsi dan kota dalam membangun Kota Bandung.

Hal itu disampaikan Dedi usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-215, Kamis (25/9/2025).

Dedi menyoroti beberapa poin penting, mulai dari infrastruktur hingga pariwisata. Ia meminta Kota Bandung fokus pada penataan drainase, bangunan, jalan, dan penambahan tenaga kebersihan.

Sementara itu, Pemprov Jabar akan mengambil alih penataan fasilitas yang lebih besar.

"Tadi saya sudah fokuskan, bahwa kita ini kan sama-sama membangun Provinsi Jawa Barat. Bahwa Jawa Barat ini gak punya wilayah. Di Kota Bandung sendiri tadi saya fokuskan bahwa seluruh drainase harus segera dibersihkan, sehingga tidak terjadi penyumbatan," ucap Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, jika ada haluan sungai yang menjadi tanggung jawab provinsi, Pemprov siap mengelolanya. Ia juga menyinggung penataan bangunan yang dinilai merusak estetika dan pasar-pasar kumuh.

"Yang kedua, penataan bangunan agar bangunan-bangunan yang menjadi hambatan bagi air, merusak estetika, segera dibenahi. Pasar-pasar kumuh segera ditata," tegasnya.

Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif

Dedi juga mendorong perbaikan kualitas jalan, seperti dibuat mulus, bergaris, dan penerangan jalan umum (PJU) yang terang. Namun, ia tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga mendorong Bandung sebagai pusat hiburan dan olahraga.

"Saya ingin bangun nanti konser musik itu di mana, nanti biar Pemprov yang bangun. Gedung pertemuan yang representatif yang bisa nampung 5-10 ribu di mana, biar Pemprov yang bangun. Kemudian sarana-prasarana olahraga biar Pemprov yang bangun," katanya.

Dedi berharap, dengan sinergi ini, Bandung akan kembali menjadi pusat kuliner, seni, dan kota dengan taman indah serta bangunan-bangunan heritage yang terawat.

“Pokoknya mah Bandung geulis," ujarnya.

Saat disinggung soal anggaran, Dedi merasa anggaran Kota Bandung yang hampir Rp7 triliun sudah cukup memadai.

"Kalau yang dari kota cukup saya lihat. Anggarannya hampir 7 triliun Pak Wali ya? Wah, banyak. Kalau provinsi nanti kita nyari lah," ucapnya.

Ia menargetkan semua program ini akan selesai pada 2027. Sebab menututnya, pada 2028 sudah ada cerita baru.

“2027 sudah kelar semuanya. Karena sebentar lagi 2028. 2028 kan sudah lain lagi ceritanya nanti,” ujarnya.

Transportasi Publik dan Macet 'Spesial' Bandung

Mengenai isu transportasi publik, Dedi memiliki pandangan berbeda. Ia tidak setuju jika Kota Bandung menerapkan pola transportasi publik seperti kota-kota besar lainnya, yang cenderung menggunakan moda transportasi masif.

"Kalau menurut saya tidak bisa pakai pola menggunakan kota-kota besar, karena jalan Bandung mah sempit, kemudian banyak pohon. Jangan sampai nanti transportasi publik yang besar yang massal itu menghancurkan tata kota Bandung," jelasnya.

Dedi memberikan contoh kasus Pasteur dan Jembatan Pasupati yang ia sebut telah menghilangkan nilai ikonik Pasteur. Ia menekankan pentingnya menjaga identitas Bandung sebagai kota pohon, kota taman, dan kota heritage.

“Saya ingin ke depan tetap Bandung sebagai kota pohon, kemudian kota taman, kota bangunan-bangunan Heritage harus tetap dipertahankan tapi transportasi publiknya bisa terkelola dengan baik,” terangnya.

Menurutnya, kemacetan di Kota Bandung hanya terjadi pada Sabtu dan Minggu saja. Di luar hari itu, kondisi lalu lintas di Kota Kembang dipastikan lancar.

"Kalau mau jujur-jujuran Bandung mah macetnya itu hanya Sabtu Minggu sebenarnya. Di luar itu mah biasa-biasa saja," ungkapnya.

"Tapi kalau Sabtu Minggu tidak macet, kasihan Pak Wali Kota pendapatan daerahnya tidak naik. Berarti tidak ada yang berkunjung ke Bandung," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut