Unisba Gagas Reaktor Plasma Dingin, Solusi Pengelolaan Sampah dan Emisi Karbon

Menurut Fauzan, keunggulan utama teknologi ini adalah kemampuannya memproses sampah tanpa menghasilkan emisi berbahaya. Lebih dari itu, material grafena yang dipakai sebagai pelapis diproduksi di dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan impor.
“Yang terpenting, teknologi ini dikembangkan di kampus kita sendiri. Jadi bisa menjadi model bagaimana perguruan tinggi berkontribusi langsung untuk masyarakat,” ujarnya.
Reaktor plasma ini kini sudah memasuki generasi kelima. Perangkatnya dilengkapi sensor berbasis Internet of Things (IoT) dan sistem pemantik otomatis, sehingga lebih efisien dan praktis.
Menurut Imam Indratno, Koordinator Halal Ecosystem with Carbon Credit Campus Initiative Unisba, keunggulan lain reaktor ini terletak pada hasil sampingannya.
“Reaktor ini bekerja pada suhu lingkungan biasa, jadi tidak menimbulkan panas dan emisinya nol. Asap tidak ada, NOx juga nol. Bahkan hasil sampingannya berupa biochar yang bisa dimanfaatkan sebagai produk bernilai ekonomi,” jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah